Memaknai
“Mereenah” Sebagai Core Values
Kanwil DJKN Jawa Barat
Pada era mulai tahun 90-an, banyak top management
atau pimpinan organisasi,
merasa kurang apabila tidak memiliki values yang merupakan gambaran citra diri organisasinya. Mereka
menyadari tentang
efektifnya kekuatan internal yang ada dalam individu pegawai. Apabila values organisasi benar-benar
dimaknai dan dijalankan oleh seluruh pegawai secara tepat, dapat
menghasilkan nilai lebih daripada sekedar pencapaian target, karena nilai organisasi memberikan sense of
identity dan daya ikat yang kuat bagi sebuah organisasi. Ada cukup banyak penelitian yang
mengungkapkan bahwa dengan adanya nilai pada sebuah organiasai maka kinerjanya pun akan meningkat.
Dimana posisi values dalam organisasi? Posisi values pada
sebuah organisasi berada diantara visi dan misi. Values lah yang menggerakkan
pegawai dalam mengeksekusi misi untuk mewujudkan visi. Pegawai bisa saja memahami misi
dan visi dengan baik. Namun tanpa
values pegawai akan
kehilangan daya
dorong dalam mengeksekusinya.
Menyadari peran penting values
tersebut, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Keuangan, insan
Kanwil DJKN Jawa Barat selain berpedoman
pada core values BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam melakukan aktivitas dan
bekerja juga mengimplementasikan Core
Values Kemenkeu yaitu Integritas,
Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan (IPSPK). Selain itu, untuk memperkuat kedua core values
tersebut, Kanwil DJKN Jawa Barat juga memiliki core values yang lahir dari kearifan lokal masyarakat Jawa Barat yang dikemas dalam tagline Mereenah. Ketiga
core values pada dasarnya mempunyai roh yang sama dan memiliki titik temu pada tiga dimensi
yaitu level nilai (kebenaran, kebaikan, keindahan), jenis kesadaran (
estetis, rasional, religius) dan proses berpikir (creative /sosial thinking, critical thinking, religius thinking).
Mereenah secara harafiah berasal dari
bahasa Sunda yang artinya nyaman,
sesuai, pantas yang artinya adalah suatu kondisi/keadaan rapi, teratur, tertata
dengan baik dan indah sehingga membuat suasana menjadi nyaman. Dalam Mereenah terdapat 3 unsur nilai keutamaan yaitu nilai kebenaran, kebaikan
dan keindahan.
Nilai kebenaran terdiri dari efektif efisien dan akuntabel, nilai kebaikan
atau religius yaitu iklhas dan nilai keindahan yaitu melayani dan ramah. Ketika
tiga nilai ini jika diwujudkan sesuai
porsi dan proposional secara harmonis maka terciptalah nilai keutamaan yang
tertinggi yaitu kebijaksanaan.
Setiap unsur nilai Mereenah memiliki
makna dan panduan perilaku bagi pegawai. Melayani memiliki makna bekerja dengan
orientasi pada kepuasan masyarakat. Ramah maknanya selalu menyenangkan dalam berinteraksi dengan semua
orang. Efektif
dan efisien memiliki makna menyelesaikan
masalah dengan metode yang tepat dan penggunaan sumber daya seminimal mungkin untuk
memperoleh hasil yang terbaik. Efektif dan efisien
diperlukan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Akuntabel mempunyai
makna bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Akuntabilitas diperlukan untuk menjamin segala
sesuatu berjalan sesuai dengan ketentuan sehingga tidak terjadi penyimpangan di
lingkungan Kanwil DJKN Jawa Barat. Terakhir adalah ikhlas, maknanya melaksanakan
tugas tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Mereenah dapat dijalankan dengan baik apabila setiap
pegawai minimal mempunyai kesadaran kritis. Kesadaran kritis adalah
kesadaran yang dimiliki sesorang dalam merespon adanya masalah, mampu mengidentifiaksi
masalah dan mempunyai keinginan untuk berubah kearah yang lebih baik. Kita mengenal ada 4 level kesadaran yaitu magis, naif, kritis,
dan transformatif. Kesadaran magis berarti seseorang tidak mampu memahami
realitas/masalah, bersikap pasif dan tidak mau tahu. Level naif memiliki arti tahu
ada masalah tetapi tidak mau mengatasi atau berubah. Naik satu level
yaitu kesadaran kritis
yaitu seseorang tahu
ada masalah, tahu dan mampu
merumuskan apa
yang harus diperbaiki, Yang terakhir transformatif berarti tahu ada masalah dan
sadar harus berubah dan disertai dengan
ide-ide perubahan. Mode Mereenah dapat berjalan dengan optimal apabila
seluruh pegawai memiliki kesadaran transformatif.
Hubungan antara kualitas kinerja dengan Mereenah dapat
diformulasikan dalam rumus Mereenah dimana kualitas kinerja merupakan hasil perkalian
antara unsur nilai didalamnya. Diantara kelima unsur yang mempengaruhi kulitas
kerja adalah ikhlas karena bisa bernilai positif atau negatif. Positif
apabila sikap hati berada pada zona ikhlas dengan ciri-ciri semangat, menerima, damai sedangkan
negatif apabila sikap hati berubah menjadi sombong, marah, rakus, takut, sedih dan apatis.
Kualitas Kerja = Melayani x Ramah x Efektif
dan Efisien x Akuntabel x Ikhlas (-/+)
Kanwil DJKN Jawa Barat berkomitmen, konsisten dan kontinu
mengimplementasikan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dalam kegiatan keseharian
melalui pelayanan yang ramah, efisien, efektif dan akuntabel, serta
dilaksanakan dengan sepenuh hati yang dilandasi keikhlasan melakukan yang
terbaik.
Penulis: Tim Mereenah Kanwil DJKN Jabar