Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Peran Media Sosial dalam Membantu Penjualan Lelang Sukarela
Nenden Maya Rosmala Dewi
Rabu, 07 Juli 2021   |   655 kali

Pekan Lalu, dunia maya dihebohkan dengan berita lelang Saung Angklung Ujo yang pertama kali diunggah oleh pengguna Twitter @speedymeter. Pengguna Twitter ini mengunggah potongan gambar berupa list barang-barang yang dilelang. Tweetan dari Candra, pemilik akun ini mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari warganet yang sangat perhatian kepada Saung Angklung Ujo. Ada 2.848 retweets, 555 quote tweet dan 4.575 likes. Berita heboh ini sanggup membentuk opini dari warganet bahwa Saung Ujo kolaps sehingga pemerintah melelang aset-asetnya melalui KPKNL Bandung.

Kehebohan ini disikapi positif baik oleh Kantor Pusat DJKN, Kanwil DJKN Jawa Barat, KPKNL Bandung, dan Saung Ujo yaitu promosi gratis tentang pelaksanaan lelang UMKM KPKNL Bandung. Pemilik barang yaitu Saung Ujo yang tidak ingin berlarut dengan issue miring ini memanfaatkannya dengan melakukan konferensi pers yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari politikus, wartawan media nasional bahkan warga negara Indonesia yang berada di manca negara. Dari berita yang dirililis oleh 6 media massa nasional, dapat disimpulkan bahwa semua berita yang ada mengandung tone positif dan dapat menjelaskan kepada masyarakat tentang lelang sukarela.

Harus diakui memang, image masyarakat tentang lelang adalah sudah pasti lelang ekseksusi, yang berkaitan dengan kepailitan atau bangkrut. Masyarakat mengira bahwa lokasi wisata budaya Bandung ini disita oleh pemerintah, dan ini cukup memprihatinkan sehingga mengundang perhatian bahkan dari warga negara Indonesia yang kini bermukim di luar negeri. Kecintaan masyarakat terhadap budaya sunda ini membangkitkan simpati dan empati sehingga menggerakan hati Taufik sang pemilik Saung Angklung Ujo untuk menjelaskannya kepada masyarakat.

Hikmah adanya pemberitaan ini, adalah masyarakat menjadi lebih mengerti bahwa di KPKNL itu ada jenis lelang yang lain yaitu lelang sukarela dan pembelian bisa melalui situs lelang.go.id yang merupakan sarana yang sangat baik dalam mengumpulkan pembeli dan penjual secara online dalam waktu bersamaan.Terobosan-terobosan yang dilaksanakan oleh DJKN seperti dengan menggali potensi-potensi UMKM yang berbasis lingkungan atau juga yang sedang trend di masyarakat seperti tanaman hias merupakan hal yang patut diacungi jempol. Namun demikian hendaknya DJKN juga tidak hanya fokus pada objek lelang yang dijual tapi juga dengan promosi yang gencar kepada masyarakat luas. Beberapa langkah promosi memang sudah dilakukan oleh DJKN seperti melalui media sosial, you tube dan juga media relation, sayangnya langkah ini hanya terpusat di kantor pusat saja, sedangkan di kantor-kantor vertikal hal ini belum merata dilaksanakan, terutama dalam kaitannya dengan promosi di media massa. Patut diakui bahwa promosi  melalui website atau media sosial internal belum mampu menjangkau masyarakat secara keseluruhan. Peran media massa masih sangat berperan dalam membentuk opini masyarakat dan juga sebagai pusat informasi yang dipercaya. Kendala dalam bekerja sama dengan media massa adalah keharusan berita yang menjual untuk mereka, ada keengganan dari berbagai media massa jika meliput dan membuat berita yang tidak menjual. Tantangan bagi para pembuat berita di kantor vertikal adalah bagaimana mengemas berita atau konten lelang ini menjadi sesuatu hal yang menarik untuk awak media, sehingga kantor-kantor vertikal akan diburu tanpa harus kita mengundang mereka. Simak saja pelaksanaan lelang Saung Ujo, dengan adanya trending topik lelang Saung Ujo di media sosial dan perhatian masyarakat yang sedemikian besar, maka wartawan berita nasional berbondong-bondong memberitakannya, dengan tone positif.

Tingkat keberhasilan lelang UMKM adalah dengan terjualnya objek lelang yang ditawarkan dan ini membutuhkan promosi yang tidak mudah. Lelang.go.id sebagai situs lelang yang dimiliki DJKN akan berperan seperti market place, di sisi lain lelang.go.id sebetulnya memiliki keunggulan yang lebih karena pembeli bisa melakukan tawar menawar, seperti yang ditemukan di pasar-pasar tradisional. Keunggulan ini yang seharusnya bisa diusung oleh DJKN selaku pemilik tunggal situs lelang Indonesia. Dengan terbukanya peluang lelang sukarela dan dibukanya penjualan UMKM ada baiknya KPKNL meminta kepada UMKM yang menjual barang melalui Kedai Lelang UMKM untuk mempromosikan sendiri barang dagangannya tidak hanya melalui Pengumuman Lelang tapi juga dengan gencar memviralkannya melalui media sosial dengan cara-cara yang menarik perhatian masyarakat. Berita viral biasanya akan mengundang media massa tanpa diundang dan akan menjadi sarana promosi gratis bagi pelaksanaan lelang sukarela, utamanya kedai lelang UMKM. Dengan dikenalkannya secara luas mekanisme lelang sukarela kepada masyarakat diharapkan stimulus pemulihan ekonomi nasional di wilayah Jawa Barat dapat segera terwujud.

Link berita :

1. https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5616984/heboh-saung-angklung-udjo-lelang-13- barang-via-website.

2. https://bisnis.tempo.co/read/1476178/klarifikasi-saung-angklung-udjo-soal-lelang-barangyang-bikin-heboh

3. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210625071518-241-659190/terdesak-saatpandemi-saung-angklung-udjo-lelang-alat-musik

4. https://www.republika.co.id/berita/qv8o2y330/alat-musik-saung-angklung-udjo-dilelang

5. https://daerah.sindonews.com/read/465650/701/beredar-daftar-alat-angklung-saung-udjodilelang-ternyata-ini-alasannya-1624550799 6. https://repjabar.republika.co.id/berita/qv7nzc327/kpknl-bandung-lelang-alat-musik-saungangklung-udjo

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini