Serang-Cimahi
(29/04/21)- Kantor Wilayah DJKN Banten bekerja
sama dengan Balai Diklat Keuangan (BDK) CImahi mengadakan kegiatan seminar
digital dalam rangka peringatan Hari Kartini dengan tema Peran Srikandi Kementerian Keuangan Melawan
Korupsi. Kegiatan tersebut dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom
dan channel Youtube BDK Cimahi.
Kegiatan
yang berlangsung selama 3 jam tersebut dibuka oleh Nuning S.R Wulandari selaku
Kepala Kanwil DJKN Banten, dengan pembicara utama Sumiyati, Inspektur Jenderal
Kementerian Keuangan, dan diisi dengan 2 orang narasumber yang berkompeten di
bidangnya yaitu Syukriyah H.G., Kepala Kanwil DJKN Aceh, serta Yuyuk Andriati,
Plt. Kepala Biro Humas KPK RI.
Ibu
Kartini merupakan salah seorang tokoh perempuan yang berhasil mendobrak batas sosial
seorang perempuan pada abad ke-19 saat itu. Bukti keberhasilan perjuangan
beliau adalah seluruh perempuan Indonesia dapat menikmati hak untuk belajar,
bekerja, dan berpartisipasi aktif untuk membangun negeri. Tidaklah berlebihan
kiranya jika perempuan sekarang ini sudah banyak yang tampil ke publik sebagai
sosok yang penting dan terlibat aktif dalam melakukan perubahan di Republik
Indonesia sejajar dengan kaum laki-laki, ujar Kepala Kanwil DJKN Banten.
“Kami
percaya bahwa insan-insan Kementerian Keuangan, khususnya perempuan, telah
menerapkan nilai-nilai Kementerian Keuangan, terutama integritas layaknya
bernapas dan berjalan. Sebagaimana halnya Kanwil DJKN Banten, sebagai salah
satu unit di bawah Kementerian Keuangan, menunjukan komitmen kuat dalam
membangun budaya integritas agar karakter tiap individu sudah sesuai dengan karakter
Kanwil DJKN Banten yang CERDAS- Cermat, Efektif, Responsif, Dedikatif,
Akuntabel, Solid,” ujar Kepala Kanwil DJKN Banten pada saat membuka acara tersebut.
Pada kesempatan tersebut juga,
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan memaparkan integritas yang telah
dicapai DJKN dan berpesan bahwa pencegahan
korupsi membutuhkan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, tak terkecuali
punggawa perempuan kemenkeu cq. DJKN yg harus berani mengambil peran aktif dan
taktis sebagai pendobrak perubahan budaya dan nilai integritas.
Selanjutnya,
Yuyuk Andriati memaparkan materi terkait peran perempuan dalam melawan korupsi
selama ini dan Syukriah H.G. memaparkan materi terkait pembangunan zona
integritas yang berhasil beliau terapkan di Kanwil DJKN Aceh.
Pada pemaparannya, Syukriah H.G. menyampaikan bahwa karakteristik integritas dan identitas diri terdiri dari 10 langkah seperti berikut.
Sedangkan, Yuyuk Andriati menyampaikan bahwa, “Partisipasi aktif perempuan dalam menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari korupsi mungkin akan sama beratnya dengan perjuangan Gretta, Malala, dan Kyal Sin. Namun niat baik, konsistensi, kompetensi yang disertai komitmen yang kuat akan membawa kita semua kepada hasil yang berkualitas.”
Perjuangan
perempuan bukanlah perjuangan melawan laki-laki namun perjuangan untuk melawan
padangan kuno dan adat yang sudah usang serta saling memberikan dorongan
positif antar perempuan agar bisa sama-sama maju. (KJY)