Kanwil
DJKN Banten mengadakan webinar kesehatan kali ini mengambil Merawat Kesehatan
Kulit di Masa Pandemi Covid-19. Webinar ini dilaksanakan dalam rangka dalam
rangka memperingati HUT RI ke 75. (25/8)
Webinar
dibuka oleh Kepala Kanwil DJKN Banten, Nuning SR Wulandari dan diikuti oleh
pegawai Kanwil DJKN Banten dan pegawai DJKN di seluruh Indonesia. Canangan new
normal tengah ramai bergaung. Sebagai respons, berbagai bidang pun tengah
mengantisipasi fase ini dengan mempersiapkan sederet protokol demi memastikan
semua pihak seaman mungkin dari risiko infeksi virus corona baru masih di masa pandemi
terutama di perkantoran.
Masyakat
pekerja atau perkantoran memiliki kontribusi besar dalam memutus mata rantai
penularan karena besarnya jumlah populasi pekerja dan besarnya mobilitas, serta
interaksi penduduk umumnya disebabkan aktivitas bekerja.
Pandemi
Covid-19 membuat sebagian besar masyarakat harus beraktivitas dari rumah, baik
dalam bekerja, belajar, hingga beribadah. Pada masa ini, ternyata kulit
berpotensi mengalami kerusakan. Itu disebabkan, kebiasaan yang berubah, seperti
menjadi lebih sering mencuci tangan, mennggunakan hand sanitizer, dan
beraktivitas di ruang ber-AC, yang ditambah dengan rasa stres berpotensi
menyebabkan kerusakan kulit pada orang dewasa dan anak-anak.
Maka
dari itu, webinar yang dilaksanakan Kanwil DJKN Banten mengundang narasumber
yaitu dr. Fitri Firdausiya dari Residen Dermatology dan Venereologi Universitas Brawijaya.
Dalam
paparannnya bahwa kampanye cuci tangan ditemui di manapun. Namun, terlalu
sering mencuci tangan pun malah menimbulkan masalah baru seperti tangan kering,
pecah-pecah, hingga timbul iritasi. Hal yang sama juga akan terjadi karena
kebiasaan menggunakan hand sanitizer.
Untuk
mencegah masalah berkepanjangan, dr Fitri menyarankan untuk memilih sabun tangan
tanpa pewangi dan pewarna, sabun antiseptik, serta sabun berpelembap serta
menggunakan
pelembap dengan kandungan ceramide atau pseudo-ceramide setelah cuci tangan.
Ceramide merupakan pelembap alami kulit. Hindari cuci tangan dengan menggunakan
air panas.
Selain
itu, masker memicu oklusi atau tekanan pada kulit. Tekanan masker bisa
menimbulkan luka dan iritasi hingga muncul dermatitis kontak dan jerawat. Jerawat timbul pada area yang tertutup masker,.
Agar penggunaan masker tetap aman, aplikasikan pelembap untuk mengurangi gesekan, rutin menggunakan pembersih wajah dengan bahan yang tidak memicu iritasi, dan tidak menggunakan riasan yang terlalu tebal atau berat.