Kanwil DJKN Banten mengadakan
acara Nonton dan Menyimak Bareng Townhall Meeting 2021 Kementerian Keuangan
secara virtual pada Jumat, 19 Juni 2020 dengan topik Kami Kemenkeu: Satu
Keluarga, Satu Visi, Mengawal Pemulihan Ekonomi.
Melalui townhall meeting
diharapkan bisa meningkatkan engagement pegawai terhadap pencapaian yang sudah
menjadi target. Dari townhall meeting ini pula, saling berbagi insight baru
yang bisa mendukung kami memberikan pelayanan yang lebih baik dan kinerja yang
baik pula.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani
menjadi penyaji dalam kegiatan ini dan Moderator Sekretaris jen Kemenkeu,
Hadiyanto dan diikuti oleh pegawai Kemenkeu se-Indonesia.
Sri Mulyani menceritakan
bagaimana keuangan negara saat ini mengalami tekanan yang berat.
"APBN berubah luar biasa,
bayangkan 2020 tadinya kita ini berharap APBN itu primary balance
mendekati 0, sudah mulai sangat sehat di mana penerimaan dan belanja sudah
mulai mendekat dan memiliki defisit hanya 1,76% dengan keseimbangan primer
mendekati 0, kemudian ada Covid-19 menyebabkan pengeluaran belanja, hampir Rp
700 triliun sendiri," tutur Sri Mulyani.
Adanya Covid-19 maka defisit APBN
2020 akan membengkak. Ini merupakan sebuah pertanda yang menurut Sri Mulyani
cukup berat. “Artinya kita butuh kinerja yang semakin keras, makin cerdas dan
makin antisipatif untuk menjaga agar keuangan negara yang dalam kondisi tekanan
yang berat tidak menjadi suatu tambahan masalah," sambungnya
Dengan terjadinya pembengkakan
defisit, Sri Mulyani berharap kepada seluruh jajaran Kemenkeu bisa menjaga
setiap uang rupiah yang keluar dan inilah tugas kita dimana pun anda berada
dimana pun fungsinya. Semua jajaran Kemenkeu harus ikut merasakan bahwa saat
ini instrumen keuangan yaitu keuangan negara sedang menjalani suatu tugas luar
biasa berat.
Sri Mulyani juga meminta semua
pegawai tetap berpegang pada nilai-nilai yang dianut Kemenkeu. Menurutnya,
semua pegawai harus tetap kompak menghadapi tantangan berat karena pandemi.
"Saya tidak ingin ada
orang-orang Kemenkeu yang mengkhianati visi dan value kita di
Kementerian Keuangan," ujarnya.
“Mari tetap semangat, saling
mendukung, menginspirasi dan menjadikan situasi ini menjadi momentum untuk
memperkuat sinergi dan kolaborasi diantara kita, karena siapapun dan di manapun
kita bertugas, setiap kita adalah bagian penting dari Kementerian Keuangan,”
pungkasnya .
Selain hal tersebut di atas, Sri
Mulyani berpendapat bahwa pandemi virus corona mulai mengubah cara kerja
masyarakat termasuk Indonesia. Semula, pekerjaan yang dikerjakan di Kantor kini
bisa dilakukan di rumah atau yang biasa disebut Work From Home (WFH).
Sri Mulyani Indrawati mengatakan,
adanya WFH membuat beberapa kantor di Kementerian Keuangan sepi. Oleh karena
itu, dirinya berharap agar kantor-kantor ini bisa disewakan dan bisa
menghasilkan penerimaan negara.
"Saya kalau jadi DJKN akan
saya surati Menkeu dan bilang ‘Bu, kantornya nganggur aja tuh, kalau kita
sewain ke orang lain bisa enggak?’ Ya enggak apa-apa juga," kata Sri
Mulyani
Sebagai salah satu contohnya
adalah untuk ruangan Menteri Keuangan yang berada di satu lantai. Jika
disewakan selama tiga bulan saja, akan ada pemasukan yang cukup besar ke
penerimaan negara.
"Coba bayangkan space menteri
keuangan satu lantai di headquarter, itu tiga bulan enggak saya datangi
ternyata Kemenkeu tetap jalan tuh. Berarti satu lantai kalau saya sewakan, saya
bisa terima penerimaan,” kata Sri Mulyani.
Kegiatan Forum Town Hall Meeting
ini diharapkan dapat memberikan pegawai Kemenkeu sebuah ide untuk mendukung
arah kebijakan PEN & New Normal Kemenkeu, mengingat dan mengenali tentang
kebijakan PEN & New Normal Kemenkeu, mengetahui tentang kebijakan PEN &
New Normal Kemenkeu dan membantu pegawai Kemenkeu dalam menganalisis persoalan
tentang kebijakan PEN & New Normal Kemenkeu.
Jangan pernah lelah mencintai
negeri ini, merupakan rangkaian kata penyemangat yang sering diucapkan oleh
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Sebagai pegawai Kementerian keuangan,
sudah seharusnya kalimat itu menjadi pegangan dalam memberikan yang terbaik
untuk negeri.
Acara dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab dengan pegawai Kementerian Keuangan dan berakhir pada pukul 10.00
WIB.