Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Jelajah Kekayaan Nusa Tenggara Timur di Masa Pandemi
Dedi Haryadi
Senin, 21 Desember 2020   |   544 kali

Kupang, 14 Desember 2020 – Dalam rangka meningkatkan kompetensi Sosio Kultural Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai perekat pemersatu bangsa dan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke-62 yang akan jatuh pada tanggal 20 Desember 2020, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kupang bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT mengajak seluruh Pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk mengenali indahnya kekayaan alam dan kebudayaan Provinsi NTT melalui kegiatan webinar pada Senin (14/12). Acara yang dibawakan oleh Putu Rika Juwitareni, selaku pembawa acara ini bertema "Jelajah Kekayaan Nusa Tenggara Timur di Masa Pandemi".

Kegiatan yang diikuti oleh insan DJKN di seluruh Indonesia ini, dibuka oleh Kepala KPKNL Kupang, Jerry Max Nelson Piri. Kepala Bidang Lelang Kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara mewakili Kepala Kanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara, Prijo Wibowo, sebagai Keynote Speaker, meyampaikan apresiasinya kepada KPKNL Kupang atas terselenggaranya kegiatan webinar ini. Prijo berharap mendapatkan gambaran kekayaan budaya dan objek-objek wisata di Provinsi NTT, agar menumbuhkan keinginan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Provinsi NTT. “Objek-objek wisata di NTT banyak yang tidak kalah menarik dibanding objek-objek wisata di tempat lain” jelas Priyo.

Narasumber pada webinar kali ini adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, I Wayan Darmawa, dan Antropolog dan Dosen Unika Widya Mandira, Pater Gregor Neonbasu SVD, Ph.D. Wayan menyampaikan arah dan strategi pembangunan bidang pariwisata di Provinsi NTT antara lain: 1). Pengembangan pariwisata estate 3 Ring Of Beauty berbasis Masyarakat; 2). Pengembangan potensi pariwisata secara integratedTerdapat 12 (dua belas) Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) dengan 1.378 destinasi wisata di Provinsi NTT. Kota utama yang menjadi sasaran pengembangan pariwisata di Provinsi NTT ada 2 (dua), yaitu Kota Kupang dan Labuhan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Pariwisata menjadi salah satu penggerak utama (prime mover) pembangunan ekonomi masyarakat Provinsi NTT, dimana Provinsi NTT menjadi salah satu dari 5 (lima) Provinsi lokasi destinasi super prioritas Labuan Bajo Flores.

Sedangkan Pater Gregor menyampaikan bahwa kekayaan di Provinsi NTT tidak kalah dengan kekayaan alam yang ada di Bali. “Persoalannya adalah masih banyak kekayaan-kekayaan alam yang masih belum di gali di NTT”, jelasnya. Kekayaan-kekayaan di Provinsi NTT tidak hanya dari segi alamnya, akan tetapi juga upacara-upacara atau perayaan-perayaan (adatnya) yang dapat di elaborasi untuk memperkenalkan Provinsi NTT ke seluruh penjuru dunia. Menurut Pater Gregor, hal yang paling hakiki jika membicarakan tentang kehidupan atau kebudayaan atau alam, memerlukan sketsa atau skema untuk memahami kebudayaan tersebut. Kekayaan budaya yang ada dapat menjadi entry point pariwisata di Provinsi NTT.

Pada akhir acara, disampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Kota/Kabupaten sejak awal pandemi COVID19, berkomitmen bahwa Bidang Pariwisata tidak boleh menjadi kluster baru COVID19. Pariwisata yang mulai dibuka kembali pada bulan Juni 2020, penerapan protokol kesehatan pada tempat-tempat wisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur dijalankan secara ketat, antara lain dengan menyediakan fasilitas tempat cuci tangan, mendorong agar para wisatawan untuk menjaga jarak dan memakai masker pada lokasi kunjungan wisata. Hal ini tentunya tidak lepas dari kedisiplinan Gugus Tugas COVID19 dan masyarakat NTT dalam menjalankan protokol dan menangani pandemi COVID19. (Dedi H./Seksi HI KPKNL Kupang)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini