Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
DJKN Goes to Campus Universitas Mataram, Peran DJKN Membangun Negeri
Safiul Umam
Jum'at, 28 April 2017   |   1272 kali

Mataram - Sebanyak 350 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat memadati ruang senat Universitas Negeri Mataram (Unram) pada, Kamis (27/4).

Kehadiran mereka adalah untuk berperan serta dalam acara DJKN Goes to Campus (GTC) Universitas Negeri Mataram yang merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Hukum dan Hubungan Masyarakat DJKN dan Kanwil DJKN Balinusra.

Acara yang digelar untuk memberikan edukasi kepada generasi muda di wilayah Nusa Tenggara Barat seputar Pengelolaan Aset/Kekayaan Negara itu mengambil tema “Peran DJKN Membangun Negeri”.

Saat membuka acara, Wakil Rektor III Bidang Akademik Universitas Negeri Mataram M. Natzir, meminta kepada para mahasiswa agar mencintai Aset Negara dan ikut ambil bagian menjaganya sebaik mungkin.

Pada kesempatannya, Kepala Kanwil DJKN Balinusra Ngakan Putu Tagel, berterima kasih kepada perguruan perguruan tinggi di wilayah Mataram yang telah membantu menyukseskan acara ini. Ngakan kemudian menjelaskan profil DJKN sebagai instansi yang memiliki beberapa fungsi yaitu Pengelolaan Kekayaan Negara, Pengurusan Piutang Negara, Pelayanan lelang dan Penilaian Kekayan Negara yang merupakan amanat dari peraturan perundang-undangan.

Kegiatan DJKN Goes to Campus ini juga diisi dengan dialog interaktif agar para mahasiswa terlibat secara langsung untuk memberikan masukan terhadap DJKN dalam melakukan tugasnya. Dialog interaktif yang dimoderatori oleh Kasubdit Humas DJKN Erris Eka Sundari itu cukup menyedot perhatian peserta dialog. Harapan dari gelaran acara dialog ini adalah mahasiswa memahami bahwa Kekayaan Negara dapat dikelola dengan baik dan pada prinsipnya digunakan untuk kemakmuran mayarakat Indonesia. 

Sesuai tema besar GTC kali ini, nara sumber dari Kantor Pusat DJKN yaitu Kepala Seksi Kekayaan Negara Dipisahkan II C Adi Suranto memaparkan tentang peran BUMN dalam pembiayaan infrastruktur. Saat ini Pemerintah memang sedang gencar menggarap sektor infrastruktur dengan tujuan mengurangi disparitas/kesenjangan antar daerah di Indonesia. 

Adi mengungkapkan bahwa dalam rencana strategis (renstra) 2015-2019, kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur adalah sekitar 4.796 triliun rupiah. Sementara itu, kata Adi lebih lanjut, kemampuan fiskal pemerintah pusat dan daerah baik dari APBN maupun APBD hanya berkisar di angka 41%-nya saja. "Sisanya diharapkan dari peran serta BUMN dan swasta. Dengan demikian peran BUMN harus dioptimalkan" ujarnya.

Untuk meningkatkan peran BUMN antara lain dengan melaksanakan pengelolaan investasi pemerintah yang tepat/efektif dan efisien. Disinilah DJKN selaku perpanjangan tangan Menteri Keuangan mempunyai peran strategis dalam mengelola investasi pemerintah dari sejak perencanaan hingga pelaporan. "Pengelolaan investasi pemerintah yang baik, diharapkan dapat mendorong BUMN/Lembaga menjadi agent of development." tutur Adi menutup paparannya.

Penjelasan terkait tugas dan fungsi DJKN lainnya disampaikan simultan oleh Kepala Kanwil DJKN Balinusra Ngakan Putu Tagel, Kepala KPKNL Mataram Asritowidjojo dan Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL Mataram Septsono.

Acara pun makin meriah saat panitia GTC mengggelar kuis dengan memanfaatkan media sosial. Caranya dengan mengunggah foto diri berlatar belakang photo booth ke media instagram dan menjawab pertanyaan via twitter serta kuis kahoot.it. 

Sesi menarik lainnya adalah simulasi lelang yang dipimpin oleh Kepala Seksi Bimbingan Lelang II Haryanto. Dalam simulasi tersebut mahasiswa diajak untuk memahami proses lelang di DJKN. Pada kesempatan tersebut Haryanto memimpin penjualan lelang atas lima lot barang yaitu : satu buah helm KYT, satu buah Helm Fullface, satu buah Tas, satu buah Powerbank dan satu buah external memory storage. 

Berdasarkan pengamatan awak media di lokasi acara, para mahasiswa sudah memahami bagaimana proses lelang itu. Tercermin dari tingginya tensi penawaran pada saat proses penawaran barang. (Teks/Foto : Zulkifli-Sumarsono/RCA)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini