Aceh
Besar - Kemenkeu Mengajar kembali diadakan di Bumi Serambi Mekah pada hari
Senin, 4 November 2019. Kali ini diadakan di Aceh Besar, Takengon, dan Pulo
Banyak. Dengan mengambil tema “Satu Hari Mengajar Selamanya Memberi Arti”, para
relawan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (DJPb), Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN) mengenalkan tugas dan fungsinya sesuai profesi masing-masing
relawan ke anak-anak Sekolah Dasar (SD).
Sebagian
pejabat dan pegawai Kanwil DJKN Aceh turut berpartisipasi baik sebagai relawan
pengajar, dokumentator, maupun panitia daerah di Aceh Besar. Sebut saja Yoni
Ardianto - Plt.Kepala Kanwil DJKN Aceh, Mulyadi - Kepala Seksi Hukum, Bram
Yunianto - Kepala Seksi Penilaian I sebagai relawan pengajar, Muhammad Gimor Rambe
sebagai relawan dokumentator, Anton Wibisono - Kepala Seksi Informasi,
Habibullah Yusyaf, dan Lukman Hakim Harahap sebagai relawan panitia daerah. Semuanya
tersebar di tiga sekolah dasar di wilayah Aceh Besar yaitu, SD Negeri Keude
Bieng, SD Negeri 2 Tanjong, dan SD Negeri Naga Umbang.
Dengan
antusias, anak-anak menyambut relawan Kemenkeu Mengajar 4 dengan Tari Ranup
Lam Puan. Tari tradisional Aceh dibawakan oleh anak perempuan dalam rangka
menyambut tamu kehormatan. Sesuai namanya, ranup yang berarti sirih,
mereka membagikan sirih kepada para relawan yang datang.
Selanjutnya,
relawan pengajar masuk ke dalam kelas. Dalam mengenalkan Kemenkeu, metode yang
dipakai oleh relawan pengajar bersifat menarik dan menyenangkan. Sebagian relawan
pengajar bertutur dengan cerita, sebagian relawan yang lain mengajar dengan
menggunakan permainan. Selain mengajar di kelas, para relawan juga mengajar di
luar kelas, yaitu di bentangan sawah dan pinggir sungai.
Terkait dengan cita-cita yang ditanyakan, anak SD tidak lagi terpaku bercita-cita menjadi dokter atau insinyur. “Pak, cita-cita saya ingin menjadi Kingkong,” ujar Ryan. Kingkong disini adalah salah satu karakter dalam film yang pernah dilihatnya. Mungkin yang dia maksud, ia ingin menjadi aktor film laga. “Bu, cita-cita saya ingin menjadi Ustadzah,” sahut Mella. “Kita doakan mereka akan menjadi orang besar. Orang yang berbakti pada negeri dan membangun Indonesia menjadi lebih baik,” harapan relawan kepada anak SD tersebut untuk mencapai cita-citanya.
Tak sepeserpun kegiatan Kemenkeu Mengajar 4 menggunakan biaya dari APBN. Kegiatan ini benar-benar bersifat sukarela dari para pegawai Kementerian Keuangan. Dengan keikhlasan dan niat tulus dari relawan Kemenkeu, kegiatan mengajar yang singkat ini dapat memberikan manfaat dan arti bagi siswa-siswi di wilayah ujung barat Indonesia sesuai dengan tagline Kemenkeu Mengajar 4, yaitu Satu Hari Mengajar Selamanya Memberi Arti. (Narasi/Foto : Mul, Anton/Dok.Panda KM 4 Aceh Besar)