Banda Aceh – Di sela-sela kesibukan penilaian kembali Barang Milik Negara (BMN) di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Aceh, Kepala Kanwil DJKN Aceh Kurniawan Nizar masih sempat memberikan ide dan pemikiran dalam mengembangkan perekonomian di provinsi Aceh. Hal ini terungkap saat menerima kunjungan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Zainal Arifin Lubis di ruang rapat Kanwil DJKN Aceh (3/9/2018). Acara yang dikemas dalam diskusi santai ini mengambil tema Membangun Aceh yang Sejahtera dan Barokah dihadiri juga oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Provinsi Aceh Ahmad Djamhari, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Aceh Zaid Burhan dan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Aceh Agus Yulianto.

“Irisan tugas dan fungsi yang ada di unit kita masing-masing dapat memberikan manfaat bagi pembangunan dan perekonomian di provinsi Aceh,” jelas Kurniawan Nizar. Selanjutnya Zainal Arifin Lubis menyampaikan bahwa capaian kinerja ekonomi Aceh sebesar 5,74 % pada triwulan II tahun 2018 berada pada posisi ke-2 dari 10 provinsi di Sumatera. Arifin juga menyampaikan kinerja ekonomi Aceh dari sisi sektoral dan kinerja ekspor Aceh. Adapun risiko kredit di Aceh yangtercermin oleh NPL menunjukan tren meningkat sejak tahun 2018 dimana rasio NPL hingga triwulan II tahun 2018 berada pada level 2,07 % dimana sektor konstruksi menyumbang NPL kredit tertinggi sebesar 14,05 %.

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Aceh Zaid Burhan mengapresiasi pertemuan yang dilakukan para pemimpim di bidang fiskal dan moneter di provinsi Aceh ini. Zaid mengatakan bahwa informasi yang dimiliki oleh Bank Indonesia di bidang monter sangan membantu untuk meningkatkan penerimaan negara, yang pada akhirnya juga akan berdampak pada pembangunan di provinsi Aceh. Hal senada juga disampaikan oleh Ahmad Djamhari dan Agus Yulianto yang mengharapkan sinergi yang terjadi tidak hanya terbatas pada pertemuan ini.

Nizar yang juga sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Aceh sebelum menutup diskusi mengharapkan agar lingkup pengelolaan keuangan di provinsi Aceh dapat bersinergi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan masyarakat Aceh khususnya. (narasi/foto: bd/irfan)