Memahami Metode Penelitian Kualitatif
Yoni Ardianto
“Behind every quantity there must lie a quality”
Gertrude
Jaeger Selznick, Ph.D. pada Sofaer (1999).
A. Pendahuluan
Terdapat dua metode penelitian yang digunakan para peneliti dalam
lingkup ilmu sosial, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Di antara
dua metode penelitian tersebut, metode kuantitatif merupakan metode yang lebih
banyak digunakan, dibandingkan dengan metode kualitatif. Dengan kata lain,
metode penelitian kuantitatif lebih populer dibandingkan dengan metode
penelitian kualitatif.
Namun demikian, Chua (1986) menyatakan bahwa metode kuantitatif yang
menekankan pada hipotesis-deduktif memiliki keterbatasan dalam menjangkau
permasalahan yang diteliti. Dengan keterbatasan tersebut, diperlukan adanya
metode alternatif yang bisa menjawab pertanyaan-pernyataan yang tidak bisa
dijawab dengan metode penelitian kuantitatif. Metode tersebut adalah metode
kualitatif.
Seiring dengan perkembangan jaman, khususnya dalam bidang akuntansi dan
manajemen, mulai banyak peneliti yang menggunakan metode kualitatif dan hasil
penelitiannya telah diterbitkan pada jurnal akuntansi dan manajemen yang bereputasi baik
(Basri, 2014). Hal ini menunjukkan bahwa metode kualitatif mulai mendapatkan
perhatian dari para peneliti.
Tulisan ini bertujuan untuk membahas metode penelitian kualitatif.
Dimulai dengan konsep penelitian kualitatif, kemudian dibahas perbedaan antara
metode kuantitatif dan metode kualitatif, alasan penggunaan metode kualitatif, dan
dibahas juga bagaimana proses penelitian dengan menggunakan metode kualitatif.
Hasil akhir yang diharapkan adalah adanya pemahaman yang lebih mendalam apa dan
bagaimana penggunaan metode kualitatif.
B. Definisi dan konsep
penelitian kualitatif
Definisi penelitian kualitatif dapat ditemukan pada banyak literatur. Antara
lain, Ali dan Yusof (2011) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:
Any investigation which does not make use of statistical procedures is
called “qualitative” nowdays, as if this were a quality label in itself.
Definisi dari Ali dan Yusof tersebut,
menekankan pada ketidakhadiran penggunaan alat-alat statistik dalam penelitian
kualitatif. Hal ini tentunya untuk mempermudah dalam membedakan penggunaan
metode kualitatif dengan penggunaan metode kuantitatif. Karena metode
kuantitatif bergantung pada penggunaan perhitungan dan prosedur analisis
statistika.
Sementara itu, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan
fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis
dan ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan
kalimat yang digunakan. Oleh karena itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus
dari penelitian kualitatif adalah pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya.
Perhatian penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan
institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut,
dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed,
Abdul Majid & Ahmad, 2010).
C. Perbedaan metode kualitatif
dan metode kuantitatif
Menurut
McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), metode kualitatif digunakan untuk
menjawab pertanyaan tentang “apa (what)”,
“bagaimana (how)”, atau “mengapa (why)” atas suatu fenomena, sedangkan
metode kuantitatif menjawab pertanyaan “berapa banyak (how many, how much)”. Sementara itu, Tailor (sebagaimana
dikutip dalam tulisan Basri, 2014) mengemukakan perbedaan penelitian dengan
pendekatan metode kualitatif dan pendekatan metode kuantitatif, antara lain sebagai
berikut:
No |
Kuantitatif |
Kualitatif |
1 |
Sampel
yang memadai, berdasarkan teori “central
limit theorem” (data dianggap terdirstibusi normal). |
Sampel
sedikit, tidak mewakili populasi dan idiosinkratis, yaitu unik dan bersifat
individual. |
2 |
Kajian
pustaka pada awal studi. |
Kajian
pustaka pada akhir studi. |
3 |
Data
dikumpulkan melalui instrumen yang berdasarkan variabel yang telah
ditentukan. |
Menekankan
pada pengorganisasian, pengkoordinasian, dan mensintesa jumlah data yang
banyak. |
4 |
Kontrol
yang objektif atas bias replikasi dan reliabel. |
Bersifat
subjektif atas data individual dan muatan nilai. |
5 |
Besifat
deduktif. |
Bersifat
induktif |
6 |
Menguji
teori |
Mengembangkan
teori |
7 |
Mengambil
kesimpulan berdasarkan orientasi output data |
Mengembangkan
nilai dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data, dengan berorientasi pada
proses |
8 |
Penjelasan
didapat dari interpretasi data-data numerik |
Komplek
dan pengalaman yang kaya (berisi), terlepas dari data-data numerik |
9 |
Reliabilitas
dan validitas diketahui |
Reliabilitas
dan validitas tidak diketahui |
10 |
Perangkat
pengukuran yang standar |
Perangkat
pengukuran tidak standar |
11 |
Intervensi, tidak ada keterlibatan partisipan |
Keterlibatan
partisipan |
12 |
Mengikuti
metode ilmiah dengan menggunakan HO + HA untuk menerima, menolak,
membuktikan, atau tidak menerima hipotesis. |
Tidak
mengikuti langkah-langkah metode ilmiah, mencari makna dan substansi. |
13 |
Data
numerik |
Data
naratif – kata-kata untuk menggambarkan kompleksitas |
14 |
Menggunakan
berbagai macam variasi intrumen |
Pada
prinsipnya menggunakan observasi dan interview |
15 |
Dengan
asumsi realitas yang stabil (statis) |
Dengan
asumsi realitas yang dinamis |
16 |
Berorientasi
pada verifikasi |
Berorientasi
pada penemuan |
17 |
Menganalisis
realitas sosial melalui variabel |
Melaksanakan
observasi holistik dari total kontek dalam kejadian-kejadian sosial |
18 |
Menggunakan
metode statistik untuk menganalisis data |
Menggunakan
analisis induksi untuk menganalisis data |
19 |
Mempelajari
populasi atau sampel yang merepresentasikan populasi |
Studi
kasus |
D. Alasan memilih metode
kualitatif
Sale, et al. (2002) menyatakan bahwa penggunaan metode dipengaruhi oleh
dan mewakili paradigma yang merefleksikan sudut pandang atas realitas. Lebih
lanjut, Kasinath (2013) mengemukakan ada tiga alasan untuk menggunakan metode
kualitatif, yaitu (a) pandangan peneliti terhadap fenomena di dunia (a researcher’s view of the world), (b)
jenis pertanyaan penelitian (nature of
the research question), dan (c) alasan praktis berhubungan dengan sifat
metode kualitatif (practical reasons
associated with the nature of qualitative methods).
Sementara itu, menurut McCusker, K., & Gunaydin, S.
(2015), pemilihan penggunaan metode kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya
adalah untuk memahami bagaimana suatu komunitas atau individu-individu dalam
menerima isu tertentu. Dalam hal ini, sangat penting bagi peneliti yang
menggunakan metode kualitatif untuk memastikan kualitas dari proses penelitian,
sebab peneliti tersebut akan menginterpretasi data yang telah dikumpulkannya.
Metode kualitatif membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas
fenomena. Kualitatif mendorong pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa.
Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak hanya untuk memenuhi keinginan
peneliti untuk mendapatkan gambaran/penjelasan, tetapi juga membantu untuk
mendapatkan penjelasan yang lebih dalam (Sofaer, 1999). Dengan demikian, dalam
penelitian kualitatif, peneliti perlu membekali dirinya dengan pengetahuan yang
memadai terkait permasalahan yang akan ditelitinya.
Creswell (2007, p. 45-47) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian
kualitatif yang baik, antara lain:
a.
peneliti menggunakan prosedur
mendapatkan data yang tepat.
b.
Peneliti membatasi penelitian di
dalam asumsi dan karakteristik dari pendekatan kualitatif.
c.
Peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dalam penelitiannya.
d.
Peneliti memulai penelitian dengan
satu fokus.
e.
Penelitian berisi metode yang
rinci, pendekatan yang tepat dalam pengumpulan data, analisis data, dan
penulisan laporan.
f.
Peneliti menganalisis data
menggunakan pemisahan analisis dalam beberapa level.
g.
Peneliti menulis secara persuasif,
sehingga pembaca dapat merasakan pengalaman yang sama.
E. Proses penelitian dengan
pendekatan kualitatif
Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan
pertanyaan penelitian (research questions).
Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan menentukan metode pengumpulan
data dan bagaimana menganalisisnya. Metode kualitatif bersifat dinamis, artinya
selalu terbuka untuk adanya perubahan, penambahan, dan penggantian selama
proses analisisnya (Srivastava, A. & Thomson, S.B., 2009).
Dalam hal pengumpulan
data, Gill et. al. (2008) mengemukakan terdapat beberapa macam metode
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual,
studi pustaka, dan interview (individual atau grup). Namun demikian, yang
paling popular adalah menggunakan metode interview dan focus group discussion (FGD). Selanjutnya data yang berhasil
dikumpulkan, dianalisis untuk dapat memahami dan mendapatkan kesimpulan dalam
penelitian tersebut.
Untuk analisis data
sendiri, terdapat empat permasalahan yang ditemui dalam menganalisis data (Li
& Seal, 2007), yaitu:
a. not knowing where to begin
analyzing a large amount of material or how to relate research questions to
data.
b. ambiguous definition of coding
categories
c. reporting or recording of
data, often involving the omission of line numbers in transcripts or the names
of speakers.
d. inaccurate or
overinterpretation of data.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi
permasalahan dalam analisis data, Li & Seal (2007) memberikan lima strategi
dalam analisis data, yaitu:
a. connecting, was characterized
by the need to establish a rigorous and valid connection between statements
made by the researcher and the actual data.
b. Separating, was characterized
by the need to separate participants’ categories (emic analysis) from
researchers categories (etic analysis) and from the views of other authors.
c. Contrasting, was characterized
by advice on adopting a systematic approach to identify regular features or
differences across settings.
d. Quantifying, was characterized
by advice about counting or establishing the size of selection of data needed
to sustain arguments.
e. Deleting, was charactized by advice to get rid of irrelevant materials.
F. Kesimpulan
Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang
mendalam. Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat
menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Penelitian
kualitatif yang memperhatikan humanisme atau individu manusia dan perilaku
manusia merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan
manusia terpengaruh pada aspek-aspek internal individu. Aspek internal tersebut
seperti kepercayaan, pandangan politik, dan latar belakang sosial dari individu
yang bersangkutan.
Selanjutnya, masing-masing pendekatan metode penelitian (kuantitatif
dan kualitatif) memiliki keunggulan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan
metode penelitian juga tergantung pada fenomena yang ingin diteliti.
Daftar
pustaka
Ali, A.
M. D., & Yusof, H. (2011). Quality and qualitative studies: The case of
validity, reliability, and generalizability. Issues in Social and
Environmental Accounting, 5(1/2), 25-26
Basri, H.
(2014). Using qualitative research in accounting and management studies: not a
new agenda. Journal of US-China Public Administration, October 2014, Vol.11,
No.10, 831-838. DOI: 10.17265/1548-6591/2014.10.003
Chua, W.F. (1986). Radical Developments in
Accounting Thought. The Accounting
Review, Vol. 61, No. 4 (Oct., 1986), pp. 601-632.
Creswell, J.W. (2007). Qualitative inquiry
& research design choosing among five approaches. Second Edition. Sage
Publications – California.
Gill, P., Stewart, K., Treasure, E., &
Chadwick, B. (2008). Methods of data collection in qualitative research:
interviews and focus groups. British
Dental Journal Volume 204 No.6. DOI: 10.1038/bgj.2008.192
Kasinath,
H. M. (2013). Understanding and using qualitative methods in performance
measurement. Journal of Educational Studies, Trend and Practices, 3(1),
46-57.
Li, S., & Seale, C. (2007). Learning
to do qualitative data analysis: An observational study of doctoral work. Qualitative Health Research, 17, 1442–1452.
https://doi.org/10.1177/ 1049732307306924
McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015). Research using qualitative,
quantitative or mixed methods and choice based on the research. Perfusion. DOI:
10.1177/0267659114559116
Mohamed, Z. M., Abdul Majid, A. H., & Ahmad, N. (2010). Tapping new
possibility in accounting research, in qualitative research in accounting,
Malaysian case. Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur,
Malaysia.
Sale, M.
J., Lohfeld, L. H., & Brazil, K. (2002). Revisiting the
quantitative-qualitative debate: Implication for mixed-method research. Quality
and Quantity, 36(1), 43-53.
Sofaer, S. (1999). Qualitative methods: what
are they and why use them?. Health
Services Research 34:4 Part II (December 1999).
Srivastava, A. & Thomson, S.B. (2009).
Framework analysis: a qualitative methodology for applied policy research.
JOAAG, Vol.4. No.2