Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Diisukan Bangkrut, Saung Angklung Udjo Ternyata Akan Bangun Museum
https://ayobandung.com/read/2021/06/24/245305/diisukan-bangkrut-saung-angklung-udjo-ternyata-akan-bangun-museum
 Jum'at, 25 Juni 2021 pukul 10:28:18   |   1285 kali

CIBEUNYING KIDUL, AYOBANDUNG.COM — Publik sempat geger karena adanya pelelangan aset Saung Angklung Udjo di lelang.go.id pada Rabu, 23 Juni 2021. Hal ini membuat SAU  diduga akan bangkrut oleh banyak warga.

Namun rupanya dugaan itu tidak benar. Malahan, pihak pengelola SAU sedang menyusun rencana untuk membangun Museum Angklung

Taufik Hidayat Udjo selaku direktur utama SAU pun angkat bicara soal adanya dugaan kebangkrutan tersebut. Dia tidak menampik jika saat ini, kondisi keuangan SAU memang bisa dibilang cukup memprihatinkan. Akan tetapi, bukan berarti penjualan produk SAU di lelang.go.id bisa dianggap sebagai tanda kebangkrutan. Yang dijual pun bukan keseluruhan aset, melainkan hanya beberapa alat kesenian yang diproduksi SAU.

“Barangkali tidak akan semuanya dilelang karena itu adalah nyawa kita, ikon kita,” ujar Taufik dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis, 24 Juni 2021. 

Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Wilayah I, Tavianto Noegroho menyampaikan jika pelelangan itu tidak melulu harus berkaitan dengan kegiatan yang didasari oleh kebangkrutan atau penyitaan. Pelelangan yang digelar Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPNL) Bandung selaku unit vertikal dari DJKN memang menggelar lelang untuk produk SAU dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional. 

“Tidak ada masalah sama sekali, tidak ada utang, tidak ada sama sekali,”ujar Tavianto.

Taufik pun mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang mencoba untuk berinovasi dalam varian-varian bisnis baru, dan penjualan produk itu merupakan agenda yang dicanangkan. Selain itu, pihak SAU pun berencana untuk membangun Museum Angklung Udjo. 

“Saung Angklung ini Insya Allah nanti ada museumnya. Nanti dari situ orang bisa tahu perjalanan angklung dan perjalanan berdarah-darahnya Pak Udjo,” tutur Taufik. 

Ide pembuatan museum lahir dari kesadaran pihak pengelola bahwa angklung merupakan suatu bentuk kesenian yang tidak hidup dalam seni musik saja. Angklung bisa berfungsi juga sebagai alat terapi pembentukan karakter. 

“Angklung bukan sekadar alat musik, tapi bisa mendidik karena membentuk karakter, rasa, dan kebersamaan.Ini juga solusi untuk ekosistem angklung bisa hidup,” ucap Taufik. 

Selain Museum Angklung, SAU juga berencana untuk menggelar program bernama “Sejuta Angklung untuk Sekolah” dan “Virtual Angklung Kreatif”. Sejuta Angklung untuk Sekolahmerupakan program yang diperuntukkan bagi siswa-siswi sekolah Harapannya, suatu saat nanti angklung bisa menjadi muatan lokal yang masuk ke dalam kurikulum. 

Sementara itu, “Virtual Angklung Kreatif” merupakan program edukasi seni budaya yang dikemas dengan cara virtual. Nantinya, para peserta program dapat ikut merasakan kenikmatan bermain angklung bersama-sama dalam ruang virtual. 

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini