BUNGURSARI – Lelang sejumlah aset barang yang dilaksanakan
Pemkot Tasikmalaya menembus 183 persen dari harga limit sebesar Rp 520 juta.
Karena, cakupan pelelangan yang biasanya hanya diikuti penawar di sekitar Kota
Tasikmalaya, kini diikuti peserta dari berbagai daerah.
Kepala Bidang Aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Tasikmalaya Dadang Surachman mengatakan, pihaknya baru pertama kali
melaksanakan lelang dengan sistem online. Pihaknya bekerja sama dengan KPKNL
Tasikmalaya, sehingga, peserta yang biasanya hanya dari sekitaran kota saja,
pada lelang tersebut diikuti sejumlah penawar lintas provinsi.
“Ini baru pertama kali. Dengan sistem online. Harga lebih
tinggi, lebih transparan. Penawar tidak harus berkumpul di suatu ruangan untuk
ikutan lelang,” katanya di sela rekap hasil lelang di Kantor KPKNL Tasikmalaya,
Kamis (26/12).
Dari 52 paket yang dilelangkan, kata Dadang, nyaris habis
terjual. Hanya tersisa beberapa aset saja berupa kendaraan motor bebek.
Kendaraan roda empat dan roda dua lainnya laku terjual. Termasuk sejumlah
barang seperti kursi, printer, laptop dan pagar.
“Itu signifikan peningkatannya dan lebih kompetitif. Kami
melihat saja di monitor para penawar saling meningkatkan tawaran dengan nilai
fantastis,” katanya.
“Dan ini sepertinya rekor, dibanding lelang biasanya.
Karena harga lebih tinggi dari penawaran biasa, peningkatan sangat signifikan,”
sambung Dadang.
Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Tasikmalaya Salbiah menjelaskan, lelang online atau e-auction merupakan inovasi
dari Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN) dalam melaksanakan pelelangan.
Di mana keunggulannya sendiri, selain transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan, peminat lelang bisa lebih bebas dalam mengikuti lelang.
“Melalui aplikasi saja dipantau asal terkoneksi internet.
Terbukti lelang pertama Pemkot dengan online saat ini, peminat banyak dari luar
daerah sampai Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata dia memaparkan. (igi)