BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Lampung Bengkulu mengisi peringatan Hari Oeang RI (HORI) ke-73 dengan melakukan lelang berbagai barang elektronik kepada jajaran pegawainya di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandar Lampung, Jumat 4 Oktober 2019.

Bertajuk lelang amal, delapan barang yang dijual kepada penawar tertinggi itu meraup dana Rp1,67 juta yang akan disumbangkan kepada pondok pesantren dan panti asuhan. "Hal itu sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat," kata Kepala Perwakilan Kemenkeu Lampung, Ekka S. Sukadana.

Menurut pria yang juga menjabat Kakanwil DJKN itu, peringatan HORI 2019 ini memiliki tema Maju Bersama Menghadapi Tantangan sebagai peringatan bagi jajaran Kemenkeu untuk dapat menghadapi tantangan yang semakin berat. Khususnya di tengah era digitalisasi dengan pesatnya perkembangan teknologi. Hal itu bisa datang dari internal dan eksternal. 

"Terutama secara eksternal seluruh pegawai harus siap menghadapi pengaruh global, seperti perlambatan ekonomi dan pendapatan masyarakat yang berefek pada penerimaan negara. Tapi ada sektor baru yang bisa menambah pendapatan negara juga, seperti aset negara yang bisa dimanfaatkan sehingga masuk ke kas negara," ujarnya.

Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara, Sofandi Arifin mengatakan HORI menjadi momentum jajaran Kemenkeu untuk memahami visi besar Indonesia Maju. Hal itu diwujudkan dengan meningkatkan rasa memiliki pegawai terhadap instansinya, peningkatan sinergi dan kinerja untuk mencapai cita-cita, tugas, dan fungsi seluruh instansi vertikal Kemenkeu. 

"Untuk merekatkan sinergi secara internal dan pemangku kepentingan secagai bagian eksternal, kami memiliki berbagai rangkaian kegiatan yang bergilir digelar DJKN, DJP, DJPb, dan DJBC. Mulai dari lomba olah raga, bakti sosial, donor darah yang terbuka umum, lelang amal, seminar keuangan negara untuk jajaran pemerintah daerah," ujar dia.

Kepala Seksi Lelang KPKNL Bandar Lampung, Ryanto mengatakan rangkaian HORI menggelar lelang amal dengan menawarkan empat buah tupperware, satu unit strika, juser, spin mop, dan kompor gas. Lelang dimulai dari harga Rp50 ribu, tetapi penjualan delapan barang itu meraup hingga Rp1,67 juta. 

"Pesertanya ada ratusan dari jajaran DJPb, DJKN, DJP, dan DJBC. Hasilnya akan disalurkan kepada panti asuhan dan pondok pesantren dalam rangkaian bakto sosial," katanya.