Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Utang Segera Rampung, Kilang TPPI Siap Dioptimalkan
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190912183752-4-99073/utang-segera-rampung-kilang-tppi-siap-dioptimalkan
 Jum'at, 13 September 2019 pukul 15:20:00   |   409 kali

Jakarta, CNBC Indonesia - Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatawarta memastikan Peraturan Pemerintah (PP) terkait konversi utang Multi Years Bond (MYB) PT Tuban Petrochemical Industries/PetroTuban.

"Tahap pertama itu PP sebentar lagi selesai," kata Isa di Jakarta, Kamis (12/9/2019). Namun, ia enggan mengatakan waktunya.

"Insyallah akan bikin konferensi pers kalau sudah selesai," katanya.


Jika PP diterbitkan, maka saham pemerintah yang semula 70% di TubanPetro menjadi 95,9% saham. Dengan demikian, utang PT Tuban Petrochemical Industries bakal berkurang dari Rp3,3 Triliun menjadi sekitar Rp 700 miliar.

PT Tuban Petrochemical Industries (TPI), yang merupakan induk TPPI yang selama ini difungsikan sebagai pengolah BBM. 

Langkah restrukturisasi utang akan memberi kesempatan perusahaan berkembang sebagai basis industri petrokimia nasional yang terintegrasi. Di samping itu, ada kontribusi lebih untuk pendapatan negara.

"Kita bisa mendapatkan deviden, pajak dan juga bisa mempekerjakan 14.500 orang dan menurunkan impor (bahan baku kimia)," kata Isa.

Pengembangan Kilang TPPI
Pengembangan PT Tuban Petrochemical Industries atau TubanPetro sebagai basis industri petrokimia nasional diharapkan dapat menekan impor bahan kimia dasar seperti olefin dan aromatik.

Potensi menekan impor itu akan menjadi peluang kepada Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), anak usaha TubanPetro, yang merupakan produsen aromatik.

Saat ini, industri manufaktur dalam negeri membutuhkan lebih dari 2 juta ton bahan baku kimia aromatik.

"Di TPPI, kalau kita beroperasi menghasilkan produk aromatik dengan sendirinya akan menghasilkan 30% naphta. Naphta ini adalah bahan baku bagi produk olefin," kata Presiden Direktur PT Tuban Petrochemical Industries, Sukriyanto, di diskusi Optimilisasi Industri Petrokimia Nasional, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Sukriyanto menjelaskan, olefin terdiri atas propylene dan ethylene. Kedua bahan ini jika diolah lebih lanjut akan menjadi polythylene dan polypropylene.

"Polythylene dan polypropylene merupakan bahan baku dari produk-produk kemasan plastik, plastik lainnya misalnya karpet, kantong plastik, sampai produk-produk untuk alat-alat kesehatan banyak berbasis dari situ," katanya.

Menurutnya, Indonesia masih mengimpor 60% polypropilene. Ketergantungan impor ini akan berkurang lewat peningkatan kapasitas produksi TubanPetro. Dengan optimalisasi ini, impor polypropilene diproyeksi bakal turun sebesar 20%.

"Sayang kalau itu tidak kita berdayakan," ucapnya.

Saat ini, TubanPetro tengah menanti perampungan konversi utang Multi Years Bond (MYB) menjadi saham. Sekarang, proses konversi tinggal menunggu keluarnya Peraturan Pemerintah (PP).

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini