HOLDING BUMN JASA KEUANGAN
Jakarta - Setelah merampungkan pembentukan holding BUMN Infrastruktur,
selanjutnya dalam waktu dekat pemerintah bakal membentuk holding BUMN
Jasa Keuangan. Merespon kebijakan tersebut, PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) memiliki penilaian sendiri.
Kata analis Pefindo, Danan Dito, apabila pemerintah telah menerbitkan
peraturan tentang holding BUMN Jasa Keuangan, maka akan membuat
peringkat PT Danareksa (Persero) naik. Pasalnya, perseroan akan memiliki
profil kredit yang lebih kuat dibandingkan dengan anak perusahaan
Danareksa saat ini.
Disampaikannya, pada periode 5 Oktober 2018-1 Oktober 2019,
peringkat Danareksa berada di level idA untuk perusahaan dan Obligasi
berkelanjutan I Tahap 11-2014 dengan prospek sta-bil. Peringkat dapat
berada dalam tekanan, jika profil keuangan Danareksa mengalami penurunan lebih
lanjut, terutama untuk indikator profitabilitas atau ada penundaan
berkepanjangan dari transformasi menjadi perusahaan induk jasa
keuangan,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut, dia menuturkan, bila pembentukan holding BUMN Jasa
Keuangan tertunda, maka akan berpotensi membuat peringkat utang
perseroan tertekan. Menurutnya, peringkat idA dengan outlook stabil
menegaskan bahwa transisi Danareksa menjadi Holding BUMN Jasa Keuangan
akan terus berlanjut
"Danareksa dapat mempertahankan posisi bisnis yang didukung oleh bisnis
manajemen investasi dan potensi sinergi yang kuat dengan BUMN lain,"
jelasnya.
Selain itu, dirinya menilai bahwa divestasi anak usaha Danareksa tidak
akan mengganggu bisnis perseroan secara keseluruhan dalam jangka
menengah.
"Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan kuat dibanding obligor
Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang,"
terangnya.
Danan menyebutkan, peringkat idA mencerminkan adanya dukungan kuat dari
qemerintalun/isisi Dianis yang kuat serta likuiditas dan fleksibilitas
keuangan Danareksa yang memadai. "Namun, peringkat itu dibatasi oleh
profil profitabilitas yang di bawah rata-rata dan kondisi pasar modal
yang fluktuatif," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno pernah
bilang, holding BUMN Jasa Keuangan ditargetkan
rampung pada kuartal l-2019. PT Danareksa digadang-gadang bakal menjadi
Induk usaha perusahaan pelat merah tersebut.
Sementara Direktur Utama Danareksa, Arief Budiman, mengatakan, pihaknya
masih menunggu keputusan resmi dari pemegang saham yakni Kementerian
BUMN.
Arief mengaku belum bisa membeberkan secara rinci persiapan menjadi
induk holding BUMN Jasa Keuangan, namun kurang lebih sama seperti
pembentukan holding BUMN Pertambangan yang dipimpin oleh Inalum.
"Persiapan sama kayak waktu holding pertambangan Inalum, sama aja. Kan aksinya dari pemegang saham," kata Arief.
bani