Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
LMAN Bidik Pendapatan Rp 800 Miliar
Koran Kontan, 11 Februari 2019
 Senin, 18 Februari 2019 pukul 15:24:07   |   347 kali

JAKARTA. Lembaga Manajemen aset negara (LMAN) menargetkan bisa menyetor penerimaan negara bukan pajak ke kas negara hingga Rp 800 miliar tahun ini. Target ini sejatinya serupa dengan raihan yang dicapai lembaga yang berada di bawah kementerian keuangan itu pada 2018 lalu.

Direktur Utama Lembaga Manajemen aset negara (LMAN) Rahayu Puspitasari menjelaskan, untuk bisa merealisasikan target tersebut pihaknya sudah membuat beberapa rencana prioritas pada tahun ini. Seperti mengoptimalkan lahan proyek strategis nasional (PSN) yang kebanyakan merupakan proyek infrastruktur, kemudian merevitalisasi aset proyek yang berkategori tematik, serta mengoptimalkan Kawasan Ekonomi Khusus Arun - Lhoksumawe (Kekal).

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah membuat layanan digital untuk lebih memudahkan akses pengelolan ke aset yang dikelola. "Ini yang menjadi prioritas kami pada 2019," katanya saat berdiskusi di kantor redaksi KONTAN, Kamis (7/2).

Dari beberapa prioritas pekerjaan tersebut, proyek di Kekal bakal menjadi perhatian khusus LMAN. Maklum, di kawasan seluas 2.600 hektare tersebut, ada sekitar 1.800 hektare lahan diantaranya yang sudah diserahkan ke lembaga ini untuk bisa dikelola dengan baik.

Maklum, sudah ada enam investor yang tertarik untuk bisa masuk di Kekal. Baik itu yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Sayang, Rahayu tidak merinci identitas dari investor tersebut.

Dalam catatan KONTAN, mayoritas perusahan tersebut bergerak di bidang energi, biofuel, dan petrokimia. Memang tiga bidang usaha ini sangat cocok dikembangkan di KEKA Arun- Lhokseumawe. Sebab, kawasan ekonomi yang berada di Provinsi Aceh itu memiliki beberapa fasilitas infrastruktur yang mendukung kegiatan usaha itu.

Selain aset besar tersebut, lman juga mempunyai beberapa aset properti yang siap dipasarkan, artinya disewakan ke pihak ketiga. Seperti ada ruko yang ada di bilangan Jakarta Selatan, hingga memanfaatkan 106 unit apartemen yang ada di Puri Casablanca, Jakarta. "Setelah kami revitalisasi, properti itu kami sewakan," katanya.

Memang, menjadi tugas dari LMAN untuk mengoptimalkan aset milik negara yang sudah diserahkan ke lembaga tersebut. Ada sejumlah aset yang tengah dikelola lembaga itu.

Semisal aset eks hak tanggungan bank indonesia (HTBI) yang ada sebanyak 18 unit berupa tanah, rumah, ruko dan gedung dengan nilai Rp 200,85 miliar. Ada lagi aset eks PPA yakni Puri Casablanca, serta aset bekas PT Pertamina berupa kilang LNG di arun dan beberapa aset properti lainnya.

Secara total, aset kelolaan LMAN hingga akhir Desember tahun lalu adalah berjumlah Rp 29,10 triliun.

Markus Sumartomdjon

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini