Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa prosesi lelang sukarela koleksi pribadi barang milik pejabat di Indonesia akan dapat menciptakan budaya atau kultur baru di Indonesia. 

Kegiatan lelang ini diikuti oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, beberapa menteri Kabinet Kerja, dan bos perusahaan pelat merah.

Dia mengatakan, budaya yang tercipta dari prosesi lelang ini adalah budaya mengapresiasi suatu kenangan. Hal ini tentu menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia menghargai tidak hanya bendanya, namun juga siapa pemilik dan cerita di balik barang tersebut.

"Benda yang dilelang ada sertifikatnya dan tentu saja ini merupakan bentuk apresiasi terhadap memori dan sesuatu. Itu menggambarkan masyarakat Indonesia menghargai tidak hanya sekadar bendanya, tapi menjelaskan konteks siapa pemiliknya dan ceritanya," jelas dia di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Selain itu, mekanisme lelang ini sejatinya merupakan mekanisme yang biasa dilakukan di perbankan untuk membantu jika perbankan harus melakukan pelepasan aset yang macet. Dengan prosesi lelang, maka neraca perbankan akan kembali sehat.

"Ini untuk neraca perbankan tetap sehat dan proses penggunaan mekanisme lelang dianggap transparan dan menghasilkan yang maksimal," imbuh dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap, proses lelang ini dilakukan dengan tata kelola yang baik, termasuk mengenai otentitas barang dan eksekusi yang dilakukan secara adil dan transparan.

"Tidak melakukan manipulasi dari harganya. Hal seperti ini menggambarkan suatu persepsi dan image mengenai apakah Indonesia mempunyai mekanisme yang dipercaya masyarakat. Sehingga, suksesnya lelang mencerminkan reputasi negara. Ini perjuangan yang terus kita perbaiki di RI. Ini nation building dari sisi institusional dan tata kelola," terang Sri Mulyani.