Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Kepercayaan Publik, Hal Terpenting dalam Reformasi Birokrasi
N/a
Kamis, 21 Maret 2013 pukul 15:33:01   |   3856 kali

Serpong – Reformasi  birokrasi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) harus dapat meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada publik sehingga diharapkan memperoleh kepercayaan publik yang tinggi atas kinerja yang dilakukan. “Kepercayaan publik harus kita raih karena ini yang terpenting dalam reformasi birokrasi,” tegas Sekretaris DJKN Agus Rijanto Sedjati ketika memberikan ceramah current issue dalam acara Diklat Berbasis Kompetensi Pejabat Eselon IV yang diselenggarakan pada 18-22 Maret 2013 di Serpong, Banten.

Acara ini dibuka oleh Sekretaris DJKN dan didampingi oleh Kepala Bidang Pengelolaan Tes Terpadu Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kuwat Slamet serta diikuti oleh 30 Pejabat Eselon IV DJKN dari Kanwil I Banda Aceh – Kanwil XVII Jayapura.

Sekretaris DJKN Agus Rijanto Sedjati menjabarkan tiga pilar reformasi birokrasi secara mendalam serta komprehensif dimana ketiga pilar tersebut erat kaitannya dengan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan yang harus dijaga dan dikawal dengan sepenuh hati. Ketiga pilar tersebut antara lain, penataan organisasi, penyempurnaan proses bisnis, serta peningkatan disiplin dan manajemen SDM.

    

Dari semua hal tersebut, lanjut Agus, kepercayaan publik merupakan hasil yang diperoleh dari kepuasan publik yang tinggi. Berdasarkan survei Opini Kepuasan Pelanggan Kementerian Keuangan Tahun 2012 yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB) di enam kota besar, DJKN memperoleh skor 3,99 naik dari tahun sebelumnya 3,94. Kepercayaan publik yang diperoleh DJKN, juga ditunjukkan dengan survei Integritas Sektor Publik Indonesia Tahun 2011 yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memperoleh skor 7,51. “Skor yang dicapai DJKN ini termasuk tinggi apabila dibandingkan dengan unit-unit lain,” ujarnya penuh percaya diri.

Pria kelahiran Purwodadi, Jawa Tengah ini mengatakan, saat ini DJKN mempunyai 13 Standard Operating Procedure (SOP) unggulan untuk mencapai kepercayaan publik yang tinggi baik di pelayanan lelang, penilaian, pengurusan piutang negara serta pengelolaan kekayaan negara. “Sebagai pegawai DJKN, kita harus berpacu memberikan kinerja terbaik bagi kepuasan publik,” harapnya kepada peserta. Ia juga mengingatkan bahwa Nilai-Nilai Kementerian Keuangan jangan hanya dihafal dan dipahami saja, tapi juga harus diamalkan. “Tanpa Nilai-Nilai Kemenkeu, kinerja kita tidak akan optimal,” pungkasnya.

    

Di tempat yang sama, Kepala Pusdiklat Pengembangan SDM BPPK Safuadi mengatakan semua orang adalah orang yang hebat karena yang membedakan seseorang dengan orang lainnya bukanlah pintar atau tidaknya dia, tapi apakah ia mau berusaha atau tidak. “Bekerja di Kementerian Keuangan adalah hebat. Namun, Anda tidak sadar kalau Anda hebat,” ujarnya. Safuadi mengatakan banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya hebat. Hal ini karena banyak tali-tali simpul yang masih tertutup dan tidak dibuka. Ketidakmampuan seseorang dalam membuka simpul, menjadikan orang lain menilai rendah orang tersebut. Kalau seseorang merencanakan sesuatu dengan matang, maka dirinya pasti akan membuka simpul itu dan pasti dirinya akan sukses.

Dalam bekerja, orang nomor satu di Pusdiklat Pengembangan SDM ini mengatakan jangan hanya bekerja business as usual dan tidak ada sesuatu yang berbeda, namun  seseorang harus menunjukkan kelebihannya dan memberikan warna yang berbeda dalam pekerjaannya. “Jangan menganggap remeh diri sendiri karena setiap orang memiliki potensi yang tak terhingga. Everything because of us,” tegasnya mencontohkan. Ia mengatakan kebanyakan manusia hanya berpikir bahwa semua yang diperoleh hanya sebuah “given” dari Tuhan, padahal sesuatu yang diperoleh pasti bagian dari usaha manusia untuk mendapatkannya. “Yakinlah bahwa kita pasti bisa!” pungkasnya bersemangat.

Sampai berita ini ditulis, acara masih berlangsung. Dalam diklat yang akan berlangsung selama lima hari ini, Widyaiswara Utama Pusdiklat PSDM Totok Soeprijanto  dan widyaiswara muda Marlinda Sopha mengupas tuntas materi-materi mengenai kompetensi antara lain, leadership, organization culture, personal character, integrity, continuous learning, planning and organizing, continuous improvement, in dept problem solving, presentation skill, interpersonal communications, dan stakeholder service serta managing others. (bend-humas)

    

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini