Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
DJKN "Hijrah" Guna Perkuat Budaya Organisasi dan Optimalkan Aset Negara
Eka Wahyu Yuliasari
Selasa, 22 November 2022 pukul 20:56:31   |   539 kali

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan bahwa pengelolaan kekayaan negara sebelum dan sesudah adanya DJKN merupakan suatu bentuk hijrah. Hal ini ia sampaikan dalam arahannya pada pembukaan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang dilaksanakan pada Selasa (22/11) di Aula Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta. 

“Kalau secara religious, disebutkan hijrah itu tidak hanya pindah secara fisik, tapi merupakan sebuah perpindahan secara total bagaimana pikiran, sikap, perbuatan, dan cara bekerja kita berpindah kepada sebuah rezim pengelolaan keuangan negara yang berintegritas, profesional, dan bersinergi dalam pelayanan untuk mencapai kesempurnaan,” ujarnya.

Ia mengapresiasi "hijrah" luar biasa keuangan negara melalui reformasi yang dilakukan DJKN ketika menertibkan kekayaan negara dengan tertib administrasi dan tertib dari sertifikat. ”Jadi saya ingin momentum reform yang sungguh luar biasa itu jangan kemudian di-washout, dicuci kena arus seolah-olah itu menjadi rutinitas anda semuanya tinggal mengerjakan,” kata Menkeu.

Dalam rakernas bertajuk ‘Penguatan Budaya Organisasi, Optimalkan Aset Negara’ ini, Menkeu meminta kepada segenap peserta rakernas apabila ingin berbicara tentang perkuatan budaya organisasi, peserta itu sendiri harus tahu persis budaya seperti apa yang ingin diperkuat. “Anda itu adalah petugas pengelola dan penjaga kekayaan negara. Jadi kultur organisasi pertama adalah jangan ngiler dengan kekayaan negara yang anda jagain. Itu namanya integritas. Yang kedua adalah profesionalisme dan kompetensi supaya Anda bisa mengoptimalkan kekayaan negara,” tegasnya.

Terakhir, ia berpesan bahwa sebagai asset manager, DJKN harus mempunyai kepekaan dan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah dari aset yang dikelolanya dengan cara-cara yang kreatif, inovatif, dan entrepreneurship yang bagus. “Jadi coba kita pikirkan how you are going to strengthen culture organisasi, yaitu menumbuhkan sikap dan karakter sebagai manajer aset yg profesional,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara dalam laporannya menyampaikan bahwa tahun ini DJKN telah bertransformasi melalui penerapan penataan organisasi secara menyeluruh di Kantor Pusat dan Vertikal DJKN agar lebih fit for purpose sesuai dengan perkembangan dinamika serta selaras dengan peta proses bisnis Kementerian Keuangan. 

“Mengacu pada tema rakernas kali ini, terdapat empat pokok bahan diskusi dalam rakernas tahun 2022, yaitu Bidang Sumber Daya Manusia, Digitalisasi Proses Bisnis DJKN, Penguatan Fungsi Regional/Kewilayahan DJKN dalam mendukung investasi pemerintah, dan Bidang Kehumasan dan Keuangan,” paparnya. 

Ia berharap, Rakernas tahun 2022 dapat perkuat komitmen DJKN sebagai pengelola kekayaan negara yang tidak hanya sebatas pada ‘tujuan antara’ atau intermediate objective, dimana hanya mengelola kekayaan negara semata. “Pengelolaan kekayaan negara harus sampai kepada hal yang filosofis atau ultimate objective agar mencapai tujuan dari pengelolaan kekayaan negara yaitu Kekayaan negara dikelola optimal serta berkelanjutan yang instrumental dalam keuangan negara dan kontributif dalam perekonomian nasional,” pungkasnya. (humas)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini