Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara c.q. Direktorat Lelang melaksanakan Rapat Koordinasi antara DJKN, PT Pegadaian, Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) terkait Penatausahaan Bea Lelang Pegadaian secara daring pada Kamis (1/9). Direktur Lelang, Joko Prihanto, dalam sambutannya menyampaikan agar dari rapat koordinasi tersebut diperoleh kesepakatan dalam upaya optimalisasi penatausahaan Bea Lelang sehingga meminimalisasi terjadinya perbedaan data dalam pencatatan.

Lebih lanjut Direktur Lelang menyampaikan, bahwa dalam upaya pengembangan lelang, akan dirancang aplikasi satu pintu yang terintegrasi dari tahapan pralelang, pelaksanaan lelang, hingga pasca lelang agar arus pendapatan Bea Lelang dapat terpantau.

Dalam kesempatan itu, pemaparan materi disampaikan oleh Kepala Seksi Analisis Data, Informasi, dan Publikasi Lelang, Nurintan Rismauli Marpaung, yang mengulas terkait alur proses pencatatan dan perbandingan data antara Aplikasi PASSION (Pegadaian), file CSV, Aplikasi PNBP DJKN (Modul Pegadaian), OM SPAN (DJPB), dan SIMPONI (DJA) yang dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang dipimpin oleh Kasubdit Kebijakan Lelang, Diki Zenal Abidin.

Hasil rapat ini kemudian akan ditindaklanjuti dengan melakukan perubahan konsep penyampaian data di PT Pegadaian guna meminimalisasi perbedaan data dengan menyederhanakan alur proses pencatatan. Beberapa alternatif penatausahaan dibahas dalam forum tersebut dan akan dikoordinasikan dengan tim pengelola aplikasi.

Dengan demikian, diharapkan data terkait bea lelang pada aplikasi PASSION, Modul Pegadaian, OM SPAN, dan SIMPONI dapat akurat dan akuntabel sehingga mewujudkan harmonisasi data. Sinergi dan kolaborasi antara DJKN dengan PT Pegadaian, DJA, dan DJPB ini akan terus ditingkatkan guna mendukung tercapainya optimalisasi penatausahaan Bea Lelang Pegadaian. (Tim Humas Direktorat Lelang).