Samarinda - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Kalimantan Timur dan Utara bersama dengan Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan
Tengah, serta Kanwil DJKN Kalimantan Barat mengadakan webinar dengan tema “
Kontribusi Masyarakat dan Budaya Kalimantan dalam Percepatan PEN” pada hari Selasa
(10/11) melalui media Zoom Meeting.
Pada kegiatan ini Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Isa
Rachmatarwata yang hadir sebagai keynote
speaker mengatakan bahwa salah satu sektor yang menjadi fokus dalam
kebijakan PEN adalah pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata demi
menggerakan ekonomi lokal “Mengembangkan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal
berarti suatu perpaduan antara pengembangan ekonomi dengan memperhatikan
kearifan budaya setempat sebagai sumber ide, inspirasi maupun inovasi dalam
proses pengembangannya. Peran dan sumbangan masyarakat adat sangat penting bagi
pengembangan wisata dan ekonomi kreatif “ terang Isa.
Setidaknya ada beberapa alasan mengapa
sektor ekonomi kreatif dan pariwisata perlu untuk didorong dalam kebijakan PEN
karena berwisata bukan hanya melihat birunya laut dan sejuknya pegunungan,
wisata juga bisa menjadi cara untuk menengok simpul kebudayaan manusia yang
tercermin dalam denyut aktivitas masyarakat lokal. Sudah saatnya Kalimantan
sebagai pulau ketiga terbesar di dunia ini menjadi pilar ekonomi dan budaya
nasional yang namanya tersiar ke seluruh penjuru dunia.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa
salah satu roadmap DJKN adalah untuk
menjadi distinguished asset manager
yang kontributif “DJKN harus mampu berkontribusi dalam mendorong perekonomian
nasional” jelas Isa.
Pada kesempatan ini Kepala Kanwil
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Surya Hadi bertindak sebagai moderator
yang memandu kegiatan.
Jakius Sinyor Ketua Umum Dewan
Adat Dayak Kalbar selaku pemrasaran pertama menjelaskan tentang Budaya Dayak
dalam Kehidupan Masyarakat & Pariwisata Kalimantan Barat, dalam paparanya
dijelaskan mengenai Suku Dayak, adat istiadat, sosial masyarakat, rumah adat,
mata pencaharian, hingga ciri-ciri rumah adat Suku Dayak.
Pemrasaran ke dua adalah Prof.
Ersis Warmansyah Guru Besar FKIP Univ. Lambung Mangkurat, ia menjelaskan tentang
Masyarakat dan Budaya Banjar. Dalam paparannya ia menjelaskan mengenai
asal-usul Masyarakat Banjar, mata pencaharian, hingga tokoh-tokoh besar Masyarakat
Banjar.
Menjadi pemrasaran terakhir adalah H. Adji Pangeran Jaya Winata,
Penasihat Umum Kasultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Ia menjelaskan
mengenai Sekilas Peradaban Kutai, dalam paparanya ia menjelaskan asal-usul Kerajaan Kutai, adat Kerajaan Kutai, hingga
seni budaya Kerajaan Kutai.
Pada kesempatan yang sama hadir
sebagai pembanding yaitu Felisitas Defung yang merupakan Wakil Dekan I FEB
Universitas Mulawarman. Dalam pemaparanya Ia menjelaskan mengenai Budaya dan
Semangat Enterpreneurship dalam
Pemulihan Ekonomi Nasional. Felisitas Defung mengajak semua masyarakat yang ada
di Kalimantan bergerak bersama untuk membantu program PEN dengan menjadikan
wisata budaya sebagai ujung tombaknya.
Sebelum ditutup dilakukan sesi
tanya jawab dan foto bersama seluruh peserta webinar Kontribusi Masyarakat dan
Budaya Kalimantan dalam Percepatan PEN.