Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Eselon II Depkeu Dirombak
N/a
Jum'at, 05 Desember 2008 pukul 14:05:18   |   788 kali

Pejabat Ditjen Pengelolaan Utang dan Bapepam-LK agar Melihat dengan Perspektif Baru

Jakarta, (Kompas Sabtu, 18 Oktober 2008 | 00:56 WIB) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merombak jajaran eselon II Departemen Keuangan. Alasannya, masih ada pejabat eselon II yang kinerjanya buruk, tetapi dipertahankan atasannya. Padahal, eselon II adalah level manajemen yang menentukan pelaksanaan program departemen.

”Masih ada eselon II yang berkinerja kurang baik. Namun, karena masih dilindungi dirjennya, dia tetap dibiarkan bekerja. Ini artinya ada beberapa pejabat eselon II yang diberi jabatan bukan karena kinerjanya baik, tetapi karena kasihan,” ujar Sri Mulyani saat memberi pengarahan kepada 24 pejabat eselon II yang dilantiknya, Jumat (17/10) di Jakarta.

Pejabat eselon II yang dilantik di lingkungan Ditjen Pengelolaan Utang adalah Maurin Sitorus sebagai Direktur Pinjaman dan Hibah, Dahlan Siamat (Pejabat Direktur Pembiayaan Syariah), dan Ayu Sukorini (Pejabat Direktur Strategi dan Portofolio Utang).

Di lingkungan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang dilantik adalah Nurhaida sebagai Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek, Anis Baridwan (Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil), dan Arif Baharuddin (Pejabat Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan).

Di Ditjen Perbendaharaan Negara, Soritaon Siregar dilantik menjadi Direktur Sistem Manajemen Investasi, Hari Utama (Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum), Vincentius Sonny Loho (Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan), dan Minto Widodo (Kepala Kantor Wilayah XIII Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tipe A Semarang).

Di Ditjen Kekayaan Negara, Menkeu melantik Pardiman menjadi Direktur Barang Milik Negara I, Sunaryo (Direktur Piutang Negara), Tri Intiaswati, Edy Susianto, Teguh Wiyono, Subagijo, Sapto Mintarto, dan M Djalalain masing-masing sebagai Pejabat Kepala Kanwil V Ditjen Kekayaan Negara Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Banjarmasin, dan Denpasar.

Tak hanya bagus

Sri Mulyani meminta para pejabat di lingkungan Ditjen Pengelolaan Utang dan Bapepam-LK terus memperbarui kemampuan diri. Sebab, kondisi pasar modal dan keuangan di dunia saat ini sangat berbeda dibandingkan dengan saat Indonesia mengalami krisis moneter dan keuangan tahun 1998.

”Sekarang, berkinerja bagus saja tidak cukup karena pasar belum tentu menyerap surat utang negara dengan mudah, tergantung likuiditas,” ujarnya.

Menkeu mengharapkan pejabat di kedua lembaga itu terus meneliti secara kreatif aturan yang terus disesuaikan dengan kondisi pasar modal dan keuangan yang berubah secara dinamis. Mereka dituntut melihat masalah dengan perspektif baru.>w 9736m<
”Krisis di pasar modal saat ini merupakan pertaruhan yang harus dihadapi Bapepam-LK untuk menjadi lembaga yang benar-benar disegani masyarakat, baik pemodal minoritas, besar, hingga broker,” ujarnya. (OIN)
 

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini