Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa
diterbitkannya uang Republik Indonesia pada 30 Oktober 1946 adalah simbol dari
kedaulatan negara. Bersamaan dengan itu, lahir juga Kementerian Keuangan yang
diberi mandat untuk mengelola keuangan negara. Keduanya merupakan simbol dari
tekat Bangsa Indonesia untuk merdeka dan setiap warga negara bertanggung jawab
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan itu sendiri. “Bahwa sesudah
kita merdeka maka kita bertanggung jawab untuk mengurus diri kita sendiri dan institusi
kementerian keuangan merupakan instansi atau lembaga yang memiliki tanggung
jawab sangat besar untuk bisa menjaga cita-cita kemerdekaan itu,” ujar Menkeu
saat kick off rangkaian peringatan Hari Oeang ke-74 secara daring pada Jumat
(2/10).
Pada kesempatan itu,
Menkeu mengajak jajarannya untuk tetap semangat melaksanakan tanggung jawab di
dalam mengelola keuangan negara meskipun di tengah ketidakpastian akibat
pandemi Covid-19, serta memaknai usia kementerian keuangan yang ke-74 dengan
rasa syukur serta semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan sebagai satu
instansi. “Tekad kita untuk terus menyampaikan bahwa kita sebagai satu
institusi keluarga Kementerian Keuangan, memilki kebersamaan, kesatuan untuk
sama-sama menjaga republik ini tidak boleh luntur,” tuturnya.
Lebih lanjut, Menkeu
mengatakan bahwa di masa pandemi seperti saat ini, dimana dampaknya
mempengaruhi seluruh dimensi kehidupan bangsa dan negara di seluruh dunia,
sikap adaptif, responsif dan peduli menjadi sangat relevan dan sangat penting
diterapkan. Oleh karenanya, Menkeu sangat mengapresiasi jajarannya yang mampu
merespon situasi Covid-19 dengan adaptif dan saling peduli kepada sesama. “Di
dalam kita merayakan hari oeang ke-74 ini, kita adaptif, responsif dan peduli.
Banyak teman-teman kita tetap melakukan kegiatan sosial donor darah, memberikan
bantuan dan juga nanti membeli produk UMKM Indonesia,” ungkapnya.
Dalam mengelola keuangan
negara, ujarnya, Kemenkeu juga mengelolanya secara responsif, adaptif dan
peduli. Mengubah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah bentuk
respons Kemenkeu yang adaptif dan peduli terhadap kebutuhan
masyarakat, mulai dari kesehatan, jaminan sosial, hingga bantuan kepada Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM), bantuan ke dunia usaha, bantuan kepada pemerintah
daerah untuk bangkit kembali akibat dampak Covid-19.
Menkeu berpesan kepada jajarannya untuk tetap menjaga sinergi dan semangat bekerja, serta menjaga misi dan tugas dalam mengelola keuangan negara. “Mari kita semuanya melakukan peringatan Hari Oeang Indonesia yang ke-74 meskipun dalam suasana berbeda meskipun sebagian online sebagian offline, namun esensinya tidak berubah. Semangat menjaga misi dan tugas sebagai bendahara negara. Kita semua keluarga Kementerian Keuangan terus menjaga tanggung jawab kita dengan sepenuh hati, dedikasi, dan jangan pernah lelah mencintai Republik Indonesia,” pungkasnya. (humasDJKN)