Jakarta – Aktivis pegiat anti narkoba Ivan Kuriawan Arifin atau
kerap dipanggil Ivanka “Slank” sharing pengalamannya saat
terjerat narkoba kepada para pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)
melalui webinar yang bertajuk Hidup Sehat Tanpa Narkoba pada Kamis (2/7). Ia
mengatakan bahwa pengalamannya saat berusaha keluar dari jeratan narkoba sangat
berat, membutuhkan waktu yang cukup lama dan dukungan dari berbagai pihak.
Menurutnya, seseorang yang sudah terkena narkotika diibaratkan seekor ikan yang
terkena mata pancing. “Itu nggak mungkin bisa dilepas tanpa
dibantu, itu pun harus terus dengan pendampingan,” ujarnya. Saat itu, peran
keluarga begitu penting dalam kesembuhannya.
Oleh karena itu, Ivan
mengajak para pegawai DJKN untuk jangan pernah mencoba narkoba. Ia menyebutkan
bahwa pemicu seseorang dapat terjerat narkoba ialah rasa penasaran dan ingin
mencoba serta faktor lingkungan pergaulan. Ia mengingatkan untuk menghindari
lingkungan yang rentan terkena narkoba. “Kita kalau coba masuk ke lingkungan
mereka, nggak mungkin nggak kena,” tuturnya.
Dengan menerapakan Hidup 100 Persen tanpa Narkoba, seseorang tidak hanya
menjaga dirinya sendiri, tapi juga keluarga dan sahabatnya untuk tetap sadar,
sehat, produktif dan bahagia tanpa narkoba.
Imbauan personel grup
band “Slank” kepada para pegawai DJKN ini bukan tanpa dasar, sebab Deputi
Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Anjan Pramuka Putra
menyebutkan bahwa penyalahguna narkoba terbesar ialah kalangan pekerja. Dari
data yang ia sebutkan, pada tahun 2019 ada sebanyak 77% kasus penyalahguna
narkoba yang merupakan pekerja. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti
gaya hidup, kemampuan finansial dan ekonomi yang memadai, tekanan pekerjaan
yang menuntut untuk overtime, dan pandangan yang keliru tentang
narkoba.
Untuk menekan penggunaan
narkotika di kalangan pekerja, Anjan mengungkapkan bahwa telah dikeluarkan
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika (RAN P4GN) Tahun 2020-2024. “Intinya dalam Inpres ini,
seluruh kementerian lembaga/instansi pemerintah melaksanakan RAN P4GN,”
tegasnya. Kegiatan untuk melakukan Inpres tersebut adalah melakukan sosialisasi
pencegahan bahaya narkoba baik secara langsung maupun pemasangan videotron di
lingkungan kerja, pemeriksaan urin terhadap karyawan, membentuk relawan di
masing-masing kementerian dan lembaga, membuat suatu aturan dan ketentuan
mengenai sanksi yang tegas bila pegawai terjerat kasus narkoba, dan harus
melaporkan realisasi capaian kinerja kepada presiden.
Anjan berpesan kepada
peserta webinar untuk tidak mencoba narkotika jenis apapun. “Mulai hidup 100
persen dalam arti seratus persen sadar, sehat, dan produktif tanpa narkotika
dan seratus persen bahagia,” ucapnya. Hidup 100 Persen tersebut merupakan tagline BNN
dalam memberantas narkoba.
Pada kesempatan yang
sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Isa Rachmatarwata
mengatakan bahwa sebagai suatu organisasi yang memayungi lebih dari empat ribu
pegawai, DJKN terus mengupayakan berbagai cara untuk menjaga kesehatan fisik
maupun mental dari pegawai agar tidak terjerumus dalam narkoba, salah satunya
dengan menyelenggarakan Webinar Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional
ini. “Untuk mencegah penggunaan narkoba terutama untuk meredakan rasa cemas
berlebihan di tengah pandemi Covid-19, ini suatu situasi yang relevan untuk
kita diskusikan,” tuturnya.
Ia berharap dengan adanya webinar ini tidak hanya sekadar menambah pengetahuan, tetapi juga meningkatkan keyakinan para pegawai untuk terus memerangi narkoba khususnya di Indonesia. Selain itu, dengan tetap menjaga berbagai protokol kesehatan, pihaknya juga terus menjaga kesehatan mental dan kebugaran fisik pegawai dengan mengadakan aktivitas yang menyangkut keagamaan, kegiatan senam setiap hari jumat, berbagai webinar pengembangan diri, dan berbagai aktivitas lain. “Ini yang akan terus kita kembangkan dengan berbagai aktivitas lain yang tentunya lebih kreatif dan lebih efektif untuk membangun semangat yang terus menerus, serta menjaga kesehatan fisik dan mental,” pungkasnya. (rk/es)