Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Ivanka “Slank” Ajak Pegawai DJKN Hidup 100 Persen Tanpa Narkoba
Esti Retnowati
Jum'at, 03 Juli 2020 pukul 19:59:20   |   475 kali

Jakarta – Aktivis pegiat anti narkoba Ivan Kuriawan Arifin atau kerap dipanggil Ivanka “Slank” sharing pengalamannya saat terjerat narkoba kepada para pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui webinar yang bertajuk Hidup Sehat Tanpa Narkoba pada Kamis (2/7). Ia mengatakan bahwa pengalamannya saat berusaha keluar dari jeratan narkoba sangat berat, membutuhkan waktu yang cukup lama dan dukungan dari berbagai pihak. Menurutnya, seseorang yang sudah terkena narkotika diibaratkan seekor ikan yang terkena mata pancing. “Itu nggak mungkin bisa dilepas tanpa dibantu, itu pun harus terus dengan pendampingan,” ujarnya. Saat itu, peran keluarga begitu penting dalam kesembuhannya.

 

Oleh karena itu, Ivan mengajak para pegawai DJKN untuk jangan pernah mencoba narkoba. Ia menyebutkan bahwa pemicu seseorang dapat terjerat narkoba ialah rasa penasaran dan ingin mencoba serta faktor lingkungan pergaulan. Ia mengingatkan untuk menghindari lingkungan yang rentan terkena narkoba. “Kita kalau coba masuk ke lingkungan mereka, nggak mungkin nggak kena,” tuturnya. Dengan menerapakan Hidup 100 Persen tanpa Narkoba, seseorang tidak hanya menjaga dirinya sendiri, tapi juga keluarga dan sahabatnya untuk tetap sadar, sehat, produktif dan bahagia tanpa narkoba.

 

Imbauan personel grup band “Slank” kepada para pegawai DJKN ini bukan tanpa dasar, sebab Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Anjan Pramuka Putra menyebutkan bahwa penyalahguna narkoba terbesar ialah kalangan pekerja. Dari data yang ia sebutkan, pada tahun 2019 ada sebanyak 77% kasus penyalahguna narkoba yang merupakan pekerja. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti gaya hidup, kemampuan finansial dan ekonomi yang memadai, tekanan pekerjaan yang menuntut untuk overtime, dan pandangan yang keliru tentang narkoba.

 

Untuk menekan penggunaan narkotika di kalangan pekerja, Anjan mengungkapkan bahwa telah dikeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (RAN P4GN) Tahun 2020-2024. “Intinya dalam Inpres ini, seluruh kementerian lembaga/instansi pemerintah melaksanakan RAN P4GN,” tegasnya. Kegiatan untuk melakukan Inpres tersebut adalah melakukan sosialisasi pencegahan bahaya narkoba baik secara langsung maupun pemasangan videotron di lingkungan kerja, pemeriksaan urin terhadap karyawan, membentuk relawan di masing-masing kementerian dan lembaga, membuat suatu aturan dan ketentuan mengenai sanksi yang tegas bila pegawai terjerat kasus narkoba, dan harus melaporkan realisasi capaian kinerja kepada presiden.

 

Anjan berpesan kepada peserta webinar untuk tidak mencoba narkotika jenis apapun. “Mulai hidup 100 persen dalam arti seratus persen sadar, sehat, dan produktif tanpa narkotika dan seratus persen bahagia,” ucapnya. Hidup 100 Persen tersebut merupakan tagline BNN dalam memberantas narkoba.

 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Isa Rachmatarwata mengatakan bahwa sebagai suatu organisasi yang memayungi lebih dari empat ribu pegawai, DJKN terus mengupayakan berbagai cara untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental dari pegawai agar tidak terjerumus dalam narkoba, salah satunya dengan menyelenggarakan Webinar Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional ini. “Untuk mencegah penggunaan narkoba terutama untuk meredakan rasa cemas berlebihan di tengah pandemi Covid-19, ini suatu situasi yang relevan untuk kita diskusikan,” tuturnya.

 

Ia berharap dengan adanya webinar ini tidak hanya sekadar menambah pengetahuan, tetapi juga meningkatkan keyakinan para pegawai untuk terus memerangi narkoba khususnya di Indonesia. Selain itu, dengan tetap menjaga berbagai protokol kesehatan, pihaknya juga terus menjaga kesehatan mental dan kebugaran fisik pegawai dengan mengadakan aktivitas yang menyangkut keagamaan, kegiatan senam setiap hari jumat, berbagai webinar pengembangan diri, dan berbagai aktivitas lain. “Ini yang akan terus kita kembangkan dengan berbagai aktivitas lain yang tentunya lebih kreatif dan lebih efektif untuk membangun semangat yang terus menerus, serta menjaga kesehatan fisik dan mental,” pungkasnya. (rk/es)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini