Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Peringati Hari Kebangkitan Nasional, DJKN Gelar Sharing Session bersama Dua Generasi
Nurul Fadjrina
Rabu, 20 Mei 2020 pukul 16:25:43   |   331 kali

Jakarta – Direktorat Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melaksanakan kegiatan Sharing Session bertajuk “Perjuangan Kolonial vs Milenial.” Acara yang dilaksanakan pada Rabu (20/5) untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional ini menghadirkan dua orang narasumber yaitu Marsma TNI (Purn) Poengky Poernomodjati, veteran pembela kemerdekaan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Sejarah Dewan Pimpinan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), dan Andi N. S. Kuncoro, penulis pidato Menteri dan Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia.


Marsma Poengky merupakan salah satu veteran pembela kemerdekaan Indonesia yang telah ikut dalam berbagai operasi militer, antara lain operasi penumpasan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) di Kalimantan (1971-1975), operasi Seroja Timor Timur (1975-1980), operasi penumpasan Organisasi Papua Merdeka di Irian Barat (1977-1982) dan operasi gabungan RI-Malaysia di Sabah Kalimantan Timur (1976). Beliau menceritakan rangkaian sejarah Indonesia dari zaman penjajahan Portugis tahun 1512, pembentukan kongsi dagang VOC tahun 1602, politik devide et impera, pendirian organisasi kepemudaan Boedi Oetomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928 hingga era kemerdekaan dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Perjuangan kami dulu jelas melawan penjajah, namun perjuangan sekarang lebih sulit karena melawan musuh yang tidak terlihat berupa paham “isme” yang menyerbu masuk ke Indonesia”, ujarnya.


Selanjutnya, Andi Kuncoro membawakan materi tentang peran golongan muda yang menjadi garda depan perubahan dan inovasi bangsa. Beberapa contoh yang ia ambil adalah Bung Karno yang mendirikan PNI di usia 27 tahun, Bung Tomo yang memimpin perjuangan 10 November 1945 di Surabaya pada usia 25 tahun, dan Ki Hajar Dewantara yang bergabung dalam Indische Partij pada usia 24 tahun. Andi juga memaparkan bagaimana kondisi ekonomi sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 dan tantangan dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi ini.


“Tantangan Indonesia di era pandemi ini bukan hanya tentang ekonomi dan sistem kesehatan, tapi juga social capital, atau yang disebut Bung Karno sebagai gotong royong. Kondisi dulu sangat relevan dengan kondisi kita sekarang, kalau dulu gotong royong mengusir penjajah, sekarang kita gotong royong untuk melawan Covid-19”, paparnya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua jam sejak pukul 9.30 WIB ini berlangsung seru dan interaktif. Peserta yang bergabung secara virtual pun sangat bervariasi, mulai dari pelaksana hingga pejabat eselon II di DJKN yang tersebar di seluruh Indonesia.


Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata yang membuka acara ini pun memberikan apresiasinya kepada Direktorat BMN . “Kita butuh semangat baru yang lebih besar. Sekarang kita menghadapi kemudahan yang justru sering kali menjadi kelemahan kita sendiri, yaitu pelemahan semangat juang. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan kita bisa mendapatkan semangat baru dalam menjalankan tugas sebagai penjaga aset Negara,” ucapnya. (Tim Media Dit. BMN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini