Direktur
Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata menekankan fungsi kontrak kinerja sebagai
alat untuk membangun komitmen menuju berbagai perbaikan dan perubahan. Hal ini ia
ungkapkan dalam acara Penandatanganan Kontrak Kinerja tahun 2020 seluruh pejabat eselon dua
di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), pada Kamis (30/1), di
Aula Kantor Pusat DJKN, Jakarta.
Pemahaman ini, menurut Isa, juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. “Waktu saya bahas dengan Bu Menteri, beliau pun menyemangati. Jadi, sinkron dengan pikiran kita, melihat kontrak kinerja sebagai satu tool, komitmen untuk melakukan perbaikan dan perubahan,” tuturnya.
Sebagai
contoh nyata dari hal tersebut, pada tahun ini DJKN akan mulai menghitung optimalisasi
penggunaan Barang Milik Negara (BMN) melalui kesesuaiannya dengan Standar
Barang dan Standar Kebutuhan (SBSK).
“Tahun ini,
utilisasi bukan lagi mengumpulkan berapa nilai aset yang sudah bapak, ibu
keluarkan penetapan status penggunaannya. Sekarang, yang jadi ukurannya adalah challenge
Ibu Menteri. ‘Kalian mengeluarkan SBSK, buat apa kalau tidak dijadikan
rujukan optimalisasi aset?’,” kata Isa mengutip pertanyaan Menteri Keuangan.
Selain itu,
Isa turut mendorong seluruh kepala kantor wilayah agar memanfaatkan Kompetisi
Inovasi Asset Manager (KOIN) sebagai sarana meningkatkan tata kelola kekayaan
negara. “Saya berharap, kreativitas dan inovasi betul-betul digunakan dalam
kompetisi KOIN, hal ini akan menjadi cerminan usaha kita untuk mengoptimalkan
aset. Jangan dilihat sebagai sayembara terpisah, tapi sebagai bagian dari tugas
dan fungsi,” ucapnya.
Mengakhiri
arahannya, Isa berpesan agar dalam pelaksanaan kinerja, seluruh pegawai DJKN tetap menjaga good governance. “Terutama menjaga integritas. Harus
berani mengatakan 'Tidak, terima kasih.' Saya tidak akan pernah bosan
mengingatkan bapak, ibu sekalian untuk menyampaikan ini kepada jajaran bapak, ibu.
Mari bersama-sama kita mewujudkan DJKN yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih
berguna untuk kepentingan negara ini,” pungkasnya. (Nurul/Bhika)