Jakarta - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa
Rachmatarwata mengapresiasi kinerja lelang yang ia anggap semakin baik. “Bu
Menteri sudah mulai mendengar tentang lelang bukan hanya permasalahan saja,
sudah tentang improvement. Saya sangat ingin ini kita teruskan,” ujarnya
saat menghadiri acara Town Hall Meeting dengan segenap pegawai
Direktorat Lelang, pada Selasa (7/1) di Aula Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN), Jakarta Pusat.
Ia menekankan agar perbaikan ini dilanjutkan secara
sistematis alih-alih sporadis. “Maju sedikit-sedikit, jangan patah semangat.
Konsisten dan persisten dalam melakukan perbaikan sistem lelang. Tidak perlu
menunggu RUU (Rancangan Undang-Undang-red) Lelang,” lanjutnya memotivasi.
Isa lantas menyoroti upaya perbaikan Direktorat Lelang
dalam hal standardisasi transparansi pengumuman lelang. “Saya yakin kalau kita
punya standar transparansi dan kita terapkan, akan punya dampak daya laku yang
lebih baik,” ungkapnya. Melalui standardisasi pengumuman ini, informasi terkait
objek lelang akan ditampilkan lebih detail pada Portal Lelang Indonesia,
sehingga peminat lelang dapat memiliki gambaran yang lebih baik terhadap objek
lelang.
Selain itu, Dirjen Kekayaan Negara juga berpesan
bagaimana meningkatkan transparansi informasi terkait calon penjual yang akan
mendaftarkan barang untuk di lelang. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah lelang
sebagai sarana money laundry. “Jangan sampai lelang dijadikan sarana untuk melakukan
money laundry. Untuk itu, Direktorat
Lelang harus meningkatkan akuntabilitas dari lelang,” ungkapnya.
Selain untuk mendengarkan arahan langsung, acara ini juga
dimaksudkan sebagai forum diskusi tatap muka antara pegawai Direktorat Lelang
dengan Dirjen Kekayaan Negara. Beberapa isu yang kemudian menjadi pembicaraan
adalah perang dagang Amerika dan Tiongkok, kebijakan penyerdehanaan birokrasi
jabatan struktural oleh presiden, pola mutasi DJKN, serta opsi pemasaran
digital untuk situs lelang.go.id.
Terkait dampak perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, dirinya mengaku bahwa kelemahan ekonomi tidak menjadi sesuatu yang mustahil. Tentu pada masa ekonomi menurun, orang ada yang berkecenderungan untuk menunda pembelian. Apalagi, lanjutnya, sekarang juga berkembang sharing economy, bukan owning economy. Saat ini, banyak pengusaha yang sukses, mampu menjalankan proses bisnisnya dengan baik, tanpa memiliki aset, sehingga kemudian ini berpengaruh kepada hasrat membeli barang, termasuk barang lelang. “Akan bagus bila kita, Direktorat Lelang, melakukan kajian kecil-kecilan untuk ini,” pungkasnya di kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Lelang Kantor Pusat DJKN. (Nurul/Surur/Abid/Icha – Humas DJKN).