Jakarta – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengingatkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk bersiap menghadapi pelaksanaan pemindahan Ibu Kota. Menurutnya, pemindahan Ibu Kota merupakan pekerjaan besar bagi institusi ini. Ia mengimbau DJKN untuk mematangkan rencana pembangunan BMN pada Ibu Kota baru. “Diskusi pembangunan yang selama ini telah dilakukan DJKN kepada berbagai pihak bahkan dengan privat sector terus lanjutkan,” ujarnya saat saat kegiatan Townhall Meeting pada Jumat (6/12) di Aula Kantor Pusat DJKN, Jakarta.
Selain itu, Wamenkeu juga menyoroti pekerjaan besar DJKN lainnya yang juga berkaitan dengan pengelolaan aset negara, salah satunya adalah asuransi Barang Milik Negara (BMN). Ia mengatakan bahwa asuransi BMN sebagai bagian dari mitigasi risiko atas kerusakan BMN akibat bencana patut diapresiasi dan didukung. “Asuransi bakal menjadi terobosan yang luar biasa bukan hanya untuk BMN secara umum, tetapi juga BMN yang juga sebagai underlying asset,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan Wamenkeu atas inovasi pengelolaan aset negara ini, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata mengatakan bahwa pihaknya akan selalu berusaha menjalankan tugas yang dimandatkan oleh pemerintah dengan baik demi terwujudnya pengelolaan yang semakin efisien dan pemanfaatan yang semakin optimal. “(Pengelolaan dan pemanfaatan BMN -red) ini menjadi pemikiran kami tetus-menerus, selalu berusaha mencari terobosan-terobosan untuk itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa meskipun topik pemindahan Ibu Kota menjadi pembahasan utama di DJKN, pihaknya tidak lantas mengabaikan tugas dan fungsi DJKN lainnya. “Ini tidak berarti kita tidak pernah membicarakan piutang atau lelang ataupun penilaian, ini tetap menjadi isu penting juga bagi kami,” tegasnya. (Rika/Roy – Humas DJKN)