Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Dirjen KN: DJKN Berkomitmen untuk Bertransformasi Menjadi Distinguished Asset Manager
Nurul Hidayat
Rabu, 13 November 2019 pukul 09:39:45   |   1318 kali

Jakarta – Penataan aset yang baik, memungkinkan tersedianya underlying asset sebagai sumber pembiayaan pembangunan di Indonesia. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menyadari pentingnya manajemen aset yang prima. Karena itu, DJKN berkomitmen untuk bertransformasi menjadi distinguished asset manager demi mewujudkan optimalisasi penggunaan aset untuk kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Isa Rachmatarwata pada Selasa, (12/11) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dalam Plenary Conference and Townhall Meeting DJKN Muda.

Isa menyampaikan kepada pegawai muda DJKN bahwa saat ini Indonesia memiliki satu potensi besar yang tidak dimiliki oleh negara lain, yaitu bonus demografi. “Indonesia dapat menikmati bonus demografi apabila kita mengelolanya dengan baik. Indonesia harus berinvestasi besar-besaran pada penciptaan lapangan kerja, good governance, dan infrastruktur serta iklim investasi yang kondusif,” ujarnya.

Pemerintah memahami tantangan dan peluang bonus demografi ini. Oleh karena itu, dalam hal menjawab tantangan itu, pemerintah telah berkomitmen untuk membangun dan memberdayakan SDM yang dinamis, terampil, dan menguasi ilmu pengetahuan dan teknologi. “Untuk mewujudkannya, DJKN perlu menyiapkan Sumber Daya Manusia yang terbaik untuk organisasi,” tegas Isa.

Pada kesempatan ini, Dirjen KN berpesan kepada peserta Townhall Meeting bahwa untuk menjadi SDM handal dalam mengelola aset, pegawai DJKN harus mengejawantahkan 4 hal yaitu, instrumental dalam mencapai visi dan misi pemerintahan khusunya Kementerian Keuangan, kontributif terhadap perekonomian nasional, otoritatif atau menjadi acuan dalam hal pengelolaan aset di tingkat nasional dan internasional, dan adaptif terhadap perkembangan kontemporer. “Jadikan ilmu pengetahuan dan pengalaman serta masukan sebagai batu asah yang membentuk kalian menjadi distinguished asset manager masa kini dan masa mendatang,” tegas Isa.

Lebih lanjut, Isa berpesan agar pegawai muda DJKN memahami bahwa pengelolaan aset yang prima merupakan salah satu kunci pengelolaan aset yang handal sehingga pelayanan publik akan tepat guna. “Aset yang terkelola dengan baik akan mempermudah delivery pelayanan publik di setiap sekolah, universitas, rumah sakit, dan titik-titik aktivitas ekonomi yang lain,” tambah Isa.

Plenary Conference ini merupakan bagian dari acara DJKN Muda Conference. Sebelum diselenggarakannya Plenary Conference ini, 21 delegasi DJKN Muda telah membuat kajian mengenai gagasan transformasi digital dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Hal itu telah terlebih dahulu dipresentasikan peserta pada Preliminary Conference.

Pada Plenary Conference ini, 3 delegasi DJKN Muda mempresentasikan hasil kajiannya. Sebagai informasi, 3 delegasi ini adalah delegasi dengan nilai tertinggi pada Preliminary Conference yang telah diselenggarakan pada hari sebelumnya. Salah satu kajian yang dipresentasikan mengusung judul “Mitigasi Risiko Hukum Atas Penguasaan Barang Milik Negara Berupa Tanah di Ibu Kota Negara” oleh Putra Siregar dari Direktorat Hukum dan Humas yang menjadi Best Delegates pilihan para juri.

Menanggapi berbagai kajian yang dipresentasikan itu, Isa berharap kajian yang telah dibuat dapat benar-benar direalisasikan. “Saya berharap Tema Industrial Revolution 4.0 yang telah kalian kupas selama beberapa bulan terakhir, tidak hanya menjadi sekedar topik di kajian yang kalian susun, jangan hanya menjadi tumpukan kata tanpa kontribusi nyata,” ujar Dirjen.

Pada acara yang merupakan rangkaian Pekan Kekayaan Negara dalam rangka memperingati HUT DJKN ke-13 ini, Staff Ahli Menteri Keuangan Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal Badan Kebijakan Fiskal Arif Baharudin menyampaikan pesannya kepada pegawai muda DJKN agar terlebih dahulu meluruskan niat sehingga dapat mengetahui passion yang dapat digunakan untuk berkontribusi lebih banyak dan maksimal untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik. (Tasya/Eka/Mon/Day)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini