Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Tak Hanya Keuntungan Finansial, Menkeu Harap Aset Negara Juga Hasilkan Manfaat Ekonomi dan Sosial
Faza Fakhriyan Wildan
Rabu, 30 Oktober 2019 pukul 15:56:29   |   1439 kali

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pengelolaan aset Negara penting dilakukan agar aset tersebut produktif dan menghasilkan manfaat yang optimal. “Kita harus bisa membuat aset itu bekerja dan menghasilkan manfaat yang tidak hanya finansial, namun juga manfaat ekonomi dan sosial,” ujarnya saat pembukaan Grand Final Kompetisi “The Asset Manager” yang diselenggarakan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan pada Selasa (29/10) di Jakarta.


Pada kesempatan itu, ia juga mengungkapkan dukungannya pada DJKN dan LMAN atas penyelenggaraan kompetisi The Asset Manager. Menurutnya, kegiatan itu dapat membangun mindset dan sinergi para pengelola aset di Indonesia dalam mendayagunakan aset negara. “(Sebab melalui kompetisi ini –red) mereka ditekankan mengenai pentingnya menjaga, mengelola, dan mengoptimalisasi aset negara dengan cara-cara yang produktif, inovatif, dan kreatif untuk kesejahteraan masyarakat.” jelasnya.


Ia berharap melalui perlombaan ini akan muncul gagasan yang tidak hanya sebatas konsep akan tetapi juga kemampuan untuk mengimplementasikannya. “(Karena –red) aset negara adalah titipan negara untuk pada akhirnya dirasakan manfaatnya bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.  


Mendukung pernyataan Menkeu, Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari juga berharap, pada kompetisi ini akan tercipta sebuah kolaborasi apik pemerintah dan badan usaha sehingga akan menghasilkan sebuah komunitas sadar aset negara. “Itu semua karena para pengambil keputusan di level oprasional baik dari K/L, BLU serta BUMN dipertemukan dalam acara ini untuk saling berbagi informasi, pengalaman dan persoalan aset negara.” ungkap Puspa.


Sebagai informasi, kegiatan ini bertujuan untuk mencari para agen perubahan (game changer), yaitu para eksekutor atau asset manager yang akan mengawal lebih proaktif pengelolaan dan optimalisasi aset negara. Perhelatan ini diikuti oleh 81 tim perwakilan dari K/L, BLU, dan BUMN. Sebelumnya mereka harus melewati tahap seleksi yang terdiri dari tiga babak dengan kriteria penilaian yang ketat dan melibatkan dewan juri dari berbagai kalangan, di antaranya regulator aset negara, akademisi, dan praktisi.


Pada babak terakhir itu, penjurian langsung dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Basauli Umar Lubis, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Adrianto P. Adhi, dan Direktur PT Ciputra Development, Tbk Marius Ignatius Meiko Handojo.


Babak Grand Final The Asset Manager 2019 menguji 5 finalis terbaik yang terdiri dari tim PKN STAN, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di kategori Super, serta tim PT Pos Properti dan Telkom Property di kategori Master. Peserta diberikan studi kasus mengenai “Pemindahan Ibukota” dan diminta melakukan analisis dan rekomendasi pemanfaatan dan optimalisasi aset-aset negara di beberapa kawasan di Jakarta. (Andi/Faza)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini