Jakarta – DJKN Muda bekerja
sama dengan Indonesia Expat dan Pemda
DKI Jakarta mengadakan kegiatan “Clean Up Jakarta Day” di Lapangan Banteng pada
Minggu (25/08). Kegiatan bersih-bersih sampah ini dilakukan tidak hanya di
Lapangan Banteng tapi hingga ke jalanan Masjid Istiqlal, Jakarta Cathedral, dan
Jalan Dr. Wahidin.
Relawan yang
berpartisipasi berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pegawai DJKN, DJPK,
Sekjen Kemenkeu, Kemendagri, mahasiswa PKN STAN hingga masyarakat umum. Turut
hadir dalam kegiatan ini Tim Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan
Sawah Besar dan pekerja Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pasar
Baru yang membantu para relawan mengumpulkan sampah.
Kegiatan Clean Up Jakarta Day dibuka oleh
Kasatpel LH Kec. Sawah Besar yang mengapresiasi kegiatan semacam ini. Setelah
itu, para relawan mulai menyebar dan mengumpulkan sampah-sampah selama kurang
lebih 1.5 jam.
Para relawan dibekali dengan sarung tangan, pin sebagai tanda pengenal, dan dua buah karung masing-masing untuk sampah yang dapat didaur ulang dan sampah yang tidak dapat didaur ulang. Sampah-sampah yang dikumpulkan para relawan kemudian ditimbang dan diangkut oleh Tim Satpel LH Kec. Sawah Besar. Total sampah yang terkumpul sebanyak 50.7kg yang terdiri dari 14.25kg sampah yang dapat didaur ulang dan 36.45kg sampah yang tidak dapat didaur ulang. Selanjutnya, sampah yang dapat didaur ulang diserahkan ke Bank Sampah Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Sawah Besar sementara sampah yang tidak dapat didaur ulang akan diolah lebih lanjut dan dijadikan pupuk kompos.
Sampah yang terkumpul didominasi oleh sampah puntung rokok, gelas, sedotan, serta botol plastik. Dijumpai pula sampah yang cukup ekstrem, seperti popok bayi dan botol air minum yang berisi air seni.
Verra Eltania selaku project leader Clean Up Jakarta Day Lapangan
Banteng berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan sekaligus memberikan edukasi terkait pemilahan sampah apa
saja yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang. ”Sekarang ini
produksi sampah di Kota Jakarta mencapai 7800 ton setiap harinya. Timbunan
sampah di TPST Bantar Gebang sudah mencapai 40m dan diperkirakan akan penuh di tahun
2022. Selain itu, Jakarta sendiri belum memiliki Intermediate Treatment Facilities untuk pengolahan sampah modern. Harapannya,
kegiatan clean up semacam ini bisa
dilaksanakan secara rutin dan mampu mengedukasi para pegawai untuk mulai
memisahkan sampah agar DJKN bisa menerapkan konsep eco-office secara berkelanjutan” ujarnya. (Tim DJKN Muda)