Jakarta - Setelah sebelumnya terancam pailit, anak PT Tuban Petrochemical Industries (PT TPI) yang secara terus menerus melakukan program revitalisasi berhasil menunjukkan kinerjanya yang semakin baik dan meningkatkan kapasitas produksi pada tahun 2018. Hal itu dijelaskan Sukriyanto Direktur Utama PT TPI saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin, (27/05) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).

“Misi pengembangan Tuban Petro adalah melakukan revitalisasi anak usaha dan meningkatkan nilai investasi pemerintah  pada Tuban Petro,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sukriyanto mengatakan, dengan diadakannya revitalisasi dan berbagai aksi maka misi pengelolaan dalam rangka mendukung penyelesaian FID (Final Investment Decision -red) telah selesai. Anak-anak usaha siap take off dengan misi barunya yaitu pengembangan.

Yadi Jaya Ruchandi, Direktur Keuangan Perseroan juga menyampaikan kondisi keuangan PT TPI selama tahun 2018. Ia mengatakan, pada tahun 2018 PT TPI memperoleh pendapatan konsolidasi sebesar Rp3.5 Miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 37,35% dari sebelumnya Rp2.5 Miliar pada tahun 2017. “(Selain itu -red) Tuban Petro menunjukkan progres yang cukup baik atas penyelesaian laporan keuangan, dibuktikan dengan hasil audit Laporan Keuangan 2018 dengan opini  Wajar Tanpa Pengecualian,” jelasnya.

Selain membahas persetujuan Laporan Tahunan, agenda RUPS yang dihadiri seluruh pemegang saham persero itu, juga mengesahkan laporan keuangan yang sudah diaudit berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, pemberian acquit de charge bagi direksi dan dewan komisaris untuk pengelolaan perseroan tahun buku 2018, pengangkatan anggota direksi dan dewan komisaris Tuban Petro untuk masa tugas berikutnya, penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2019, serta penentuan insentif kinerja tahun 2018 dan remunerasi 2019 untuk dewan komisaris dan direksi perseroan.

Terkait pengangkatan anggota direksi dan dewan komisaris Tuban Petro untuk masa tugas berikutnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata selaku kuasa pemegang saham perseroan mengajukan dan mengangkat kembali Sukriyanto sebagai Direktur Utama. Hadir dalam acara ini Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Dedi Syarif Usman, Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi Encep Sudarwan, Tenaga Pengkaji Restrukturisasi Privatisasi dan Efektivitas DJKN Arik Haryono, perwakilan Kantor Akuntan Publik, dan staff DJKN. (Tasya/Es/Faza – Humas DJKN)