Jakarta - Dulu, program secondment sempat dikhawatirkan ditujukan semata-mata untuk tujuan
tambahan penghasilan. Banyak komplain mengenai pemilihan perwakilan yang tidak
transparan dan tidak adil. “Sekarang kita melihat secondment menjadi bagian dari interaksi yang cair untuk semua unit
eselon satu dan untuk semua fiscal tools
di bawah Kemenkeu,” ujar Direktur Jenderal Kementerian Keuangan Isa
Rachmatawarta saat “Kick-Off Program
Secondment 2019 di Lingkup DJKN” pada Senin, (1/4) di Kantor Pusat DJKN.
Isa Rachmatarwata menegaskan bahwa sekarang, pemikiran
mengenai penambahan pendapatan melalui secondment
sudah tidak berlaku lagi. Tujuan sebenarnya pelaksanaan program ini adalah dalam
rangka transfer knowledge dan enrichment program untuk pengembangan pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN), pengoptimalan efektifitas pertukaran data informasi, serta
peningkatan kapasitas dan kompetensi pegawai.
Ini merupakan kali pertama bagi DJKN dalam memanfaatkan
jabatan-jabatan yang lebih teknikal dalam perwakilan secondment. “Supaya orang-orang di DJKN punya pengetahuan teknikal
yang lebih baik mengenai kegiatan usaha dari fiscal tools yang
dimiliki oleh Kemenkeu,” terang Isa. Pada akhir periode secondment, Isa berharap perwakilan secondment tersebut dapat menguasai kemampuan teknis dari institusi
yang ditempatinya.
Selain itu, para secondment
juga diharapkan mendapat feel dan sense bagaimana suatu BUMN bergaya
korporasi melakukan peningkatan dan penyikapan terhadap suatu isu. “Hal
tersebut kita bisa adaptasi di DJKN karena di DJKN sendiri sudah kita komitkan
akan mengalami perubahan juga,” tambahnya. DJKN sudah mencanangkan akan membuat
suatu perubahan dari suatu institusi yg administratif dan birokratif menjadi
institusi yg punya enterpreneurship
di dalamnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris DJKN Dodi Iskandar menambahkan
kesempatan menjadi perwakilan secondment juga
terbuka bagi pegawai DJKN. “Setelah selesai, ada knowledge sharing karena
kita tidak bisa menempatkan banyak orang, dan kemudian kita akan menempatkan
pegawai berikutnya,” terang Dodi. Ia juga menyampaikan bahwa pertukaran pegawai
dengan Inspektorat Jenderal Kemenkeu juga sudah dilakukan guna berbagi
informasi mengenai kepatuhan internal di lingkup Kemenkeu.
Kick-Off Program
Secondment 2019 di lingkup
DJKN ini dilakukan untuk mengesahkan lima perwakilan pegawai DJKN untuk memenuhi tugas secondment pada Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) di bawah pembinaan dan pengawasan Kementerian Keuangan antara lain PT Sarana
Multigriya Finansial (SMF), PT Sarana Muli Infrastruktur (SMI), PT Penjaminan
Infrastruktur Indonesia (PII), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan
PT Geo Dipa Energi. Kegiatan ini dihadiri
oleh perwakilan Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal Kementerian
Keuangan, para direktur utama pimpinan lembaga di bawah pengawasan dan
kepemimpinan Kementerian Keuangan, dan beberapa pejabat di ingkungan DJKN. (Faza/RK-Humas
DJKN)