Surabaya – Pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan stakeholder. Pemilihan topik komunikasi
misalnya dengan menyelipkan misi instansi dalam proses komunikasi akan
menciptakan oppurtunity. “Perencanaan yang detil, ide baru,
dan penyederhanaan proses kerja di
internal DJKN serta bersinergi dan berkolaborasi antar bidang mutlak dilakukan,” tegas Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Isa
Rachmatarwata yang didampingi Sekretaris DJKN Dodi Iskandar saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor
Wilayah DJKN Jawa Timur pada Minggu, (10/3) di
Aula Gedung Keuangan Negara II Surabaya.
Dirjen KN mengatakan agar pegawai
melakukan interaksi dengan masyarakat atau biasa disebut sebagai komunikasi
publik. Komunikasi publik harus dilakukan untuk mempublikasikan proses kerja
Kementerian Keuangan kepada masyarakat. “Akhir-akhir
ini Kementerian Keuangan sering diserang melalui media sosial menyangkut isu APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-red), utang negara, pajak, dan kenaikan gaji,” tambah Isa.
Lebih
lanjut, ia menyampaikan media sosial
seperti instagram, twitter, dan facebook dapat digunakan sebagai media untuk
mengedukasi masyarakat terkait berbagai isu yang sedang berkembang mengenai
Kementerian Keuangan.
Isa juga menyampaikan beberapa hal terkait kebiasaan dalam
penetapan target yang berulang dari waktu ke waktu. Sementara penetapan target
yang tinggi sangat dibutuhkan agar mampu bersaing dengan stakeholder. “Target yang tinggi akan memberikan semangat untuk
membuat inovasi dan membuat daya saing yang lebih tinggi,” lanjut Isa. Dirinya mengumpamakan bahwa target kinerja merupakan pucuk
gunung sedangkan tubuh gunung merupakan sesuatu yang ingin diperbaiki dengan
cara mengubah cara kerja secara efisien dan produktif.
Dirjen Kekayaan Negara berpesan kepada DJKNers Jawa Timur khususnya yang
bertugas di Surabaya untuk terus menatap tantangan demi tantangan dengan semangat dan komitmen yang tinggi. “Jaga kebersamaan dan kekompakan untuk sinergi yang efektif,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Isa memaparkan tentang pengoptimalan aset dimana masih banyak dijumpai lembaga negara
yang masih menyewa dan masih banyak juga aset negara yang kurang sesuai dari sisi peruntukannya. Untuk itu, Isa menghimbau agar cara pandang terhadap pemanfaatan
aset harus berubah.
Terkait piutang negara,
lanjutnya, piutang negara yang tercatat di Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP) merupakan unsur akuntansi yang diakui sebagai sumber
daya untuk melakukan aktivitas di tahun berikutnya. “Saya harap DJKN akan menjadi institusi yang membina Kementerian/Lembaga
supaya dapat mengelola piutang yang lebih baik,” tutup Isa.
Kunjungan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja bebrapa
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di wilayah Jawa Timur,
kunjungan rumah dinas jabatan, dan kunjungan ke PT. Perusahaan Pengelola Aset.