Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Erik Susanto : Yang Terpenting dari Fotografi Adalah “Rasa”
Emanuel Anya Wintang Mahinji
Kamis, 14 Februari 2019 pukul 10:09:35   |   1024 kali

Kupang – Perkembangan teknologi pada abad ke-20 ini semakin mempermudah manusia dalam melakukan berbagai macam kegiatan, salah satunya adalah fotografi. Fotografi telah berkembang sangat pesat dibanding beberapa dekade yang lalu. Saat ini setiap orang dapat dengan mudah memotret hanya dengan berbekal kamera handphone pun hasil yang didapat sudah cukup baik. Akan tetapi, bagi orang yang menjadikan fotografi sebagai hobi tentu asal foto saja tidak cukup memuaskan. Banyak teori yang harus dipelajari untuk bisa menghasilkan foto yang memukau orang banyak layaknya hasil foto dari fotografer profesional dan di era milenial ini bukan hal yang aneh lagi jika banyak anak-anak muda yang mendalami fotografi lebih dari sekedar hobi, bahkan menjadikannya sebagai mata pencaharian. Lantas apa yang membedakan hasil foto satu orang dengan yang lainnya? Erik Susanto dengan lantang menjawab rasa adalah pembeda utama dalam setiap foto yang dihasilkan seseorang. Hal ini diungkapkan pria berdarah Sunda-Bali itu dalam acara knowledge sharing tentang pengantar fotografi di Ruang Rapat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara (KPKNL) Kupang pada Rabu (13/2) dengan tema “Enhance Your Senses”

Lebih lanjut Erik menjelaskan bahwa jenis-jenis fotografi ada banyak macamnya, mulai dari fotografi jurnalistik dan dokumenter yang digunakan dalam peliputan, sampai jenis fotografi paling tua dan populer yaitu street photography. Pria yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pengelola Kekayaan Negara III di Kantor Wilayah DJKN Bali-Nusa Tenggara ini menjelaskan bahwa seberapa pun mahalnya kamera yang dimiliki jika tidak meng-upgrade rasa dalam memotret maka hasilnya tetap tidak aka nada peningkatan. “Jadi harus sering memotret, jangan malu untuk upload ke media sosial, 10.000 foto pertama yang kita hasilkan adalah foto kita yang paling jelek,” jelasnya. Pemenang empat kali best photo di majalah VOGUE Italia ini mengaku bidang fotografi yang digelutinya ini cukup menghasilkan, sehingga menurut Erik tidak ada ruginya untuk mendalami bidang ini lebih serius asalkan tidak mengganggu pekerjaan. “Foto yang bagus adalah foto yang bisa menghasilkan juga, untuk apa kita serius dalam satu bidang bila tidak bisa mendapat income dari itu,” tambahnya. (Hinji)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini