Denpasar-(31/1), Dalam rangka melaksanakan bimbingan teknis tata cara pengelolaan piutang Negara, Kepala KPKNL Denpasar, Wahyu Nendro, berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada Kabupaten Badung pada Kamis 31 Januari 2019. Bertempat di Ruang Srikandi, Gedung VIP Lantai 3, Direktur Utama RSUD Mangusada, dr. I Nyoman Gunarta, MPH beserta para pejabat struktural dan staf terkait piutang negara menyambut dengan baik kehadiran jajaran pejabat di KPKNL Denpasar. Secara singkat Nyoman menjelaskan mengenai sebab terjadinya piutang, antara lain administrasi pasien tidak lengkap, pasien tidak didukung jaminan kesehatan, dan timbulnya piutang by system. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor dan jajaran, semoga pertemuan ini dapat membawa manfaat besar dalam pengelolaan piutang negara”, tutur Nyoman. Pada kesempatan yang sama, Nyoman menyerahkan secara simbolis berkas piutang negara.
Sejalan dengan Nyoman, Wahyu berharap komunikasi dan kerja sama antara KPKNL Denpasar dan RSUD Mangusada dapat terjalin dengan baik sehingga terbentuk suatu intimacy yang professional guna pengelolaan piutang negara yang lebih optimal, sekaligus dalam rangka mitigasi potensi tunggakan/piutang macet baru sehingga piutang yang berasal dari tunggakan tidak bertambah lebih besar lagi.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan alur pengurusan piutang negara oleh Kepala Seksi Piutang Negara, Albertus Arif Subagyo. Secara sistematis Arif menyampaikan mengenai dasar hukum sampai dengan alur pengurusan piutang negara. Acara ini sekaligus menjadi media untuk berbagi dan bertukar pikiran mengenai harmonisasi peraturan di bidang piutang negara. Jurusita Piutang Negara KPKNL Denpasar, Slamet Adi Priyatna, menambahkan pentingnya mengenali karakteristik piutang negara dan klasterisasi piutang berdasarkan alamat pasien dan jumlah hutang. Slamet menyarankan pihak rumah sakit dapat proaktif dan menjalin komunikasi dengan paguyuban atau komunitas dari berbagai daerah sehingga memudahkan dalam upaya penagihan dan percepatan pengurusan piutang negara.
penulis/foto: heni/hi