Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
mengingatkan agar semua pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan melakukan
tugasnya dengan optimal dan berintegritas dan tidak dengan ala kadarnya karena
jika bekerja hanya ala kadarnya maka dapat menjadi sumber bencana bagi unit itu
yang akan berpengaruh kepada kepentingan republik. “Saya ingin semua pejabat di
Kemenkeu agar anda bekerja dengan pikiran, hati, dan passion anda karena hal
ini dapat menentukan hasil yang baik,” tegasnya saat memberikan arahan dalam Executive Gathering Kementerian Keuangan
yang dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Direktur Eksekutif Reform
Institute Yudi Latif diikuti oleh 214 pejabat eseon 1 dan II Kementerian
Keuangan pada Senin, (21/1) di aula Mezzanine Kementerian Keuangan,
Ia menegaskan acara ini dapat memperkaya perspektif dan cara bersikap dalam menjalankan tugas yang sangat penting yaitu menjaga keuangan negara dalam
menjaga janji republik. Indonesia merupakan sebuah proyek yang belum selesai.
Setiap masa memiliki mandat dan dalam perumpamaannya. Sri Mulyani melambangkan
bahwa Kementerian Keuangan sekarang sedang memegang estafet. “Kalau kita hanya
lari sekedarnya, maka seberapa lama janji republilk itu akan tercapai.
Kecepatan lari tergantung motivasi kita,” ujarnya. Oleh karena itu, lanjutnya,
penting untuk mengingat kembali memori Indonesia karena hal tersebut merupakan
motivasi dasar dalam memenuhi janji kepada Republik Indonesia.
Menkeu mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh
jajarannya dan telah menutup 2018 dengan baik. Ia menghimbau untuk di tahun
2019, semangat yang sama tetap dijaga karena tantangan yang akan datang juga
tidak semakin mudah. “Saya ingin sampaikan tantangan menjaga keuangan negara,
pengeluaran dan belanja serta aset tidak makin mudah,” terang Sri Mulyani.
Menkeu juga menyampaikan bahwa Kemenkeu mampu menjaga
ekonomi dengan instrumen fiskal dan keuangan negara. “APBN harus kita jaga
efektivitasnya dan agitilitynya utk merubah dan merespon situasi yang terus
berubah. Saya ingin sampaikan tantangan menjaga keuangan negara, pengeluaran
dan belanja serta aset tidak makin mudah,” ujarnya.
Salah satu dari lima Nilai Kementerian Keuangan adalah
integritas. Sri Mulyani dalam kesempatan kali ini kembali mengingatkan bahwa
masalah integritas jangan hanya diucapkan tapi tidak tahu konsekuensinya.
Masalah integritas harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. “Fungsi sebagai
bendahara umum negara tidak ada artinya tanpa trust dan kredibilitas,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal kementerian Keuangan melaporkan
hal-hal penting terkait capaian dan kinerja Kementerian Keuangan selama tahun
2018. Di tempat yang sama Wamen Keuangan juga menyampaikan beberapa arahan
terkait reformasi khususnya di bidang perpajakan dan bea cukai. Selain itu,
dalam acara ini digelar talk show dengan narasumber yakni Direktur Jenderal Anggaran
Askolani, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan resiko Luky Alfirman,
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Astera Primanto Bhakti dengan moderator
Sekjen Kementerian keuangan Hadiyanto.(Rika/Pon/Andy/BAS-Humas DJKN)