Jakarta – Di era sekarang dimana perubahan terjadi sangat cepat,
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dan kompetensi untuk mendorong setiap
orang mengembangkan pola pikir dan terus bergerak maju. Sebagai sebuah organisasi
yang diberi tugas penting untuk mengelola kekayaan negara di era VUCA (volatility, uncertainty, complexity and
ambiguity), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dituntut memiliki
jajaran pimpinan yang tidak hanya mampu bertindak
sebagai “manager” tetapi juga sebagai “coach” (leader as coach). Harapannya adalah para pegawai yang dipimpin mempunyai nilai engagement yang tinggi, inovatif
dan menjadi top talent bagi
organisasi.
Untuk itulah, DJKN berinisiatif melaksanakan program “Leader as Coach” bekerja sama dengan Loop Institute of Coaching yang diikuti oleh 20 orang pejabat eselon
II dan eselon III di lingkungan DJKN. Program ini diawali dengan kegiatan
pelatihan menggunakan metode blended
learning, dimana sebelum pelatihan tatap muka dilaksanakan para peserta
diberikan kesempatan untuk belajar secara mandiri. Selanjutnya, pelatihan tatap
muka diselenggarakan pada 23-24 Oktober 2018 di Bogor, Jawa Barat.
Pada saat pembukaan acara tersebut, Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata
menyampaikan harapannya kegiatan pelatihan
coaching ini dapat meningkatkan
potensi pegawai dan menciptakan ide-ide baru yang yang lebih berkontribusi
kepada organisasi. “Setiap pemimpin harus menjadi pemimpin yang inklusif,
pemimpin yang dapat menggerakkan sebuah tim dan menggali potensi setiap
pegawai, yang memiliki nilai-nilai unik, yang bertujuan untuk mencapai sasaran
strategis organisasi secara berkesinambungan,” ungkapnya.
Saat pelatihan hari pertama, para peserta diajak secara bersama-sama melakukan
brainstorming materi pelatihan.
Sedangkan pada hari kedua pelatihan para peserta dibagi dalam grup untuk
berlatih melakukan coaching. Sebagai
tindak lanjut pelatihan (post-program),
para peserta diberi tugas untuk melakukan coaching
di lingkungan kerjanya yang bertujuan untuk melatih kemampuan dan kompetensi
dalam melakuan coaching. Selain itu,
para peserta juga mengikuti kegiatan diskusi teleclass, yang dipandu oleh coach
dari penyelenggara pelatihan. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan sebanyak dua
kali yaitu pada 29 November 2018 dan 10 Desember 2018.
Tugas para alumni program leader as
coach selanjutnya adalah menjadi penggerak dan champion untuk menjadikan coaching
sebagai salah satu budaya di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. (Sekretariat DJKN)