Jakarta - Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) selaku pengelola Barang Milik Negara (BMN)
menargetkan 6.787 bidang tanah BMN Bersertifikat pada tahun 2019. Hal tersebut
disampaikan oleh Direktur BMN DJKN Encep Sudarwan dihadapan para perwakilan Kementerian/Lembaga (K/L) pada acara Rapat Koordinasi Sertifikasi
BMN Berupa Tanah Pada Kementerian/Lembaga Tahun 2018 di Aula Gedung RM Notohamiprojo, Selasa (18/12).
Dalam acara yang
mengusung tagline "Dengan semangat reforma agraria, kita tuntaskan
pensertifikatan BMN" ini, Encep kembali mengingatkan perwakilan K/L yang
hadir bahwa pensertifikatan BMN merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah
Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN/D. "Seluruh BMN berupa tanah
harus disertifikatkan atas nama Pemerintah RI cq. Kementerian/Lembaga,"
tegasnya.
Encep mengapresiasi
sinergi antara K/L, DJKN, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait capaian
sertifikasi BMN tahun 2018 yang berdasarkan data per 14 Desember 2018 telah
berhasil mensertifikatkan 4.612 bidang tanah BMN.
Encep kemudian
menantang perwakilan K/L, BPN, dan DJKN untuk bersama - sama meningkatkan
target sertifikasi BMN sehingga dua sampai tiga tahun lagi sertifikasi BMN
dapat dituntaskan. "Negara mencari uang (APBN) itu susah, setelah jadi
barang jangan dibiarkan saja (tidak bersertifikat)," ujarnya.
Tidak hanya itu, untuk
memberikan motivasi, pada kesempatan ini Encep menyerahkan secara simbolis
Daftar Indikatif Sertifikasi Tanah Tahun 2019 kepada tiga K/L dengan target
sertifikasi tahun 2019 paling besar yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dengan target sertifikasi sebanyak 4.084 bidang tanah, Badan
Pengelola Kawasan Sabang dengan target sertifikasi sebanyak 1.303 bidang tanah,
dan Kepolisian Republik Indonesia dengan target sertifikasi sebanyak 387 bidang
tanah.
Untuk mendukung
capaian target sertifikasi tahun 2019, dalam acara tersebut DJKN menghadirkan
sejumlah narasumber untuk membahas sertifikasi BMN mulai dari tahap perencanaan
hingga selesai, diantaranya Kepala Seksi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum,
Agraria, dan Tata Ruang IV BPN Kuwat Waluyo, Kepala Bagaian Penyusunan Rencana
BPN Kartika Sari, Kepala Seksi Penetapan Hak Atas Tanah BPN Pangihutan
Manurung, serta Kepala Subdirektorat BMN III DJKN Bambang Sulistyono.
Selain itu, sebelum
acara berakhir, dipaparkan juga mengenai Asuransi BMN yang akan diterapkan
secara bertahap mulai tahun 2019 dengan narasumber Hendry Tamrin dari Asosiasi
Asuransi Umum Indonesia. (Ajip/Corina Humas DJKN)