Jakarta – Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) memberikan pengarahan kepada 81 Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) yang berasal dari lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN
(PKN STAN) bertempat di aula DJKN pada Jumat (30/11).
Dihadapan para lulusan PKN
STAN ini, Kepala Subbagian Perencanaan dan Administrasi Umum Kepegawaian DJKN Priyanto
Nugroho menyampaikan ucapan selamat bergabung dan melaksanakan on job training (OJT) di DJKN. “Selamat
datang di dunia kerja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Priyanto mengungkapkan
bahwa ada culture yang berbeda antara
dunia kuliah dengan dunia kerja. Menurutnya dunia kerja akan lebih banyak
menyita waktu dan para CPNS akan dituntut untuk lebih disiplin dan bertanggung
jawab. “Kalau kuliah, siang hari bisa istirahat, tidur di kosan, kalo kerja
kita mulai 7.30 sampai 17.00 baru selesai,” jelasnya.
Priyanto juga menngingatkan
agar para CPNS menjaga etikanya ketika menjalankan OJT baik di Kantor Pusat
DJKN maupun di kantor vertikal di lingkungan Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta. “jangan
ada culture shock, kebiasaan –
kebiasaan buruk harus dihilangkan,”ujarnya mengingatkan.
Selanjutnya saat acara
sharing session, An Nisa Anggit Hutami, narasumber dari pegawai OJT yang baru
saja ditempatkan menceritakan pengalamannya ketika melaksanakan OJT di DJKN. Ia
menyampaikan bahwa OJT merupakan kesempatan untuk belajar dan mengenal lebih jauh
tentang lingkungan kerja DJKN dan budaya kerjanya.
Dihadapan adik kelasnya, lulusan
terbaik Program Diploma III Penilaian PKN STAN 2017 ini mengaku bahwa ketika
OJT, para CPNS akan jauh lebih sibuk dibandingkan dengan saat kuliah. Ia lalu menceritakan
pengalamannya ketika OJT di Direktorat Barang Milik Negara (BMN) dimana ia belajar
untuk bekerja dengan target dalam memverifikasi data pada aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN). “Sehari bisa (memverifikasi -red) 100
NUP (nomor urut pendaftaran -red),” ucapnya.
Anggit juga berpesan bahwa ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan tempat OJT agar tidak dijadikan masalah. “Justru ini membuat kita untuk selalu berpikiran terbuka, harus banyak belajar,” pungkasnya. (Tim Humas)