Surakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) hadir di Unversitas Sebelas Maret (UNS) untuk berdikusi mengenai peran strategis pengelolaan kekayaan negara dalam perekonomian Indonesia pada Kamis (22/11). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidikan. 

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNS Hunik Sri Runing Sawitri menyampaikan bahwa penting bagi civitas academica UNS untuk memahami pentingnya pengelolaan kekayaan negara. "Kalau paham,  ngerti, maka akan muncul kepedulian untuk ikut mengawasi dan memelihara kekayaan negara," ujarnya. Dengan pemahaman yang baik, para peserta juga diharapkan dapat memberikan masukan mengenai pengelolaan kekayaan negara. "Kepedulian kalian sangat dibutuhkan di sini," tuturnya.

Pada kegiatan ini, Kepala Subdirektorat Kekayaan Negara Dipisahkan II DJKN Dodok Dwi Handoko menyampaikan konsep dasar kekayaan negara. "DJKN itu ada di keseharian kalian. Jalan yang kalian lewati setiap hari itu adalah aset negara," ujarnya. Para peserta diajak untuk mengenali dan memahami jenis-jenis kekayaan negara, serta langkah-langkah pemerintah untuk memastikan kekayaan tersebut dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Selain konsep-konsep dasar, Dodok juga menyinggung hal-hal yang bersifat lebih teknis dan strategis dalam pengelolaan aset negara. Dodok menyampaikan kepada para peserta mengenai APBN Indonesia yang posisinya defisit. "Negara bagaimana membiayai diri sendiri? Kita butuh pembiayaan," ungkapnya. Agar dapat memenuhi kewajibannya untuk menyediakan berbagai fasilitas bagi rakyat, lanjut Dodok, pemerintah menempuh berbagai cara, misalnya melalui skema public-private-partnership (PPP) dan juga melalui penugasan ke BUMN.

Para mahasiswa dan dosen menunjukkan antusiasme yang tinggi. Beberapa pertanyaan yang disampaikan peserta antara lain mengenai indikator pengelolaan aset negara, belanja modal pemerintah, operasional BUMN, urgensi pemerataan pembangunan, serta layanan lelang DJKN.

Pada kesempatan yang sama, diselenggarakan pula simulasi lelang untuk menghadirkan pengalaman langsung mengikuti lelang. Lima lot barang yang terdiri dari sepatu, tas, mixer, dan powerbank dilelang pada kegiatan ini. Seluruhnya laku terjual. (Tim Humas DJKN)