Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Dirjen Kekayaan Negara Bersama Direksi PT SMI Kunjungi Bandara Internasional Jabar
Azif Qurba Rahman
Jum'at, 24 Agustus 2018 pukul 19:30:29   |   1158 kali

Majalengka - Direktur Jenderal Kekayaan Negara selaku Kuasa Pemegang Saham PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) beserta Komisaris dan Direksi PT SMI melakukan kunjungan ke Bandar Udara Internasional Jawa Barat di Majalengka pada Jumat (24/8). Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau bandara yang pendanaannya melalui financial advisory dari PT SMI.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan yang terdiri dari Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rahmatarwata, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) DJKN Dedi Syarif Usman, Direktur LMAN Rahayu Puspasari, Komisaris PT SMI Sukatmo Padmosukarso, Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini, Direktur PT SMI Darwin Trisna Djajawinata, Kepala Subdirektorat KND I DJKN Nofiansyah, Kepala Seksi KND III C DJKN A. Ridwan diterima oleh Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Agus Sugeng Widodo.

Kunjungan diawali dengan pemaparan sekilas oleh Sugeng mengenai bandara yang oleh masyarakat sering disebut Bandar Udara Kertajati kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi fisik bandara kertajati.

Dalam paparannya, Sugeng menjelaskan bahwa bandara yang memiliki luas terminal penumpang sebesar 96 ribu meter persegi ini menelan project cost sebesar Rp2,6 triliun, dimana Rp1,5 triliun dana berasal dari sindikasi pinjaman bank syariah. Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan bahwa perusahaan juga akan menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Senada dengan Sugeng, Dirjen KN menyampaikan bahwa penggunaan RDPT akan menarik bagi perusahaan yang memiliki dana yang besar namun hanya mau berinvestasi di instrument yang dapat diperdagangkan, misalnya perusahaan asuransi syariah.

Selanjutnya, ketika ditanya mengenai alasan pemilihan PT SMI sebagai finansial advisor, Sugeng menjelaskan bahwa PT SMI dipandang mampu memberikan advise secara profesional kepada PT BIJB terkait masalah keuangan. Selain itu PT SMI dinilai telah memiliki pengalaman yang memadai untuk memberikan finansial advisor. “Ada yang profesional namun belum berpengalaman,” katanya.

Sugeng juga menilai bahwa PT SMI dekat dengan Lembaga perbankan dan jasa keuangan, sehingga mampu memberikan masukan utamanya terkait pembiayaan dalam pengambilan keputusan PT BIJB.

“Walaupun orang-orang yang ada di PT BIJB ini direkrut dari yang sudah berpengalaman, namun secara korporasi PT BIJB ini masih baru, sehingga perlu advisory agar dalam pengambilan keputusan dari direksi ini tidak salah,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan tertulis dari PT SMI, dalam fase persiapan, PT SMI mendampingi PT BIJB di dalam melakukan review untuk studi kelayakan atas pembangunan bandar udara, studi rencana bisnis untuk PT BIJB yang mencakup pengembangan bandar udara dan kawasan aerocity yang direncanakan dibangun di sekitar bandar udara, review masterplan pengembangan kawasan aerocity dan bandar udara, membantu PT BIJB melakukan penjajakan awal untuk investor mitra strategis, RDPT, maupun sindikasi pinjaman syariah, serta diskusi potensi pembiayaan dan struktur pembiayaan dengan calon kreditur dan investor ekuitas (mitra strategis dan RDPT).

Kemudian dalam fase pendampingan dan transaksi pembiayaan, PT SMI berperan memberikan pendampingan kepada PT BIJB untuk melakukan presentasi kepada Pemegang Saham (Pemprov Jabar), pendampingan untuk melakukan transaksi negosiasi Kerja Sama Operasi (KSO), pendampingan kepada PT BIJB untuk berdiskusi dengan sindikasi Bank Syariah, serta pendampingan kepada PT BIJB untuk berdiskusi dengan investment manager RDPT.

Ditempat yang sama, Kepala Subdirektorat KND I DJKN Nofiansyah menjelaskan bahwa PT SMI merupakan Badan Usaha Milk Negara (BUMN) dibawah Kementerian Keuangan yang mendapatkan mandat sebagai katalis percepatan pembangunan infrastruktur, termasuk financial advisory yang meliputi antara lain terkait pemodelan keuangan dan penentuan struktur pembiayaan. “Kita (DJKN–red) selaku kuasa pemegang saham ingin melihat bagaimana PT SMI menjalankan mandat yang diberikan kepadanya,” ujarnya ketika ditanya mengenai tujuan kegiatan.

(Humas DJKN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini