Jakarta - Membangun
infrastruktur merupakan tanggung jawab bersama yang harus dikerjakan
pemerintah, swasta dan masyarakat. Orkestrasi dan sinergi yang baik sangat
diperlukan oleh berbagai pihak dengan menanggalkan egosentris organisasi demi
mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, demikian diungkapkan Direktur
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari saat menghadiri siaran
langsung Insight Infrastructure di JakTV (30/7).
Lebih lanjut ia
mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia dan juga kebutuhan
pendanaan dan pengadaan tanah itu dari waktu ke waktu akan selalu meningkat. “Koordinasi
adalah kunci untuk mewujudkan janji Republik, dan Kementerian Keuangan
berkomitmen terhadap hal tersebut,” ujarnya.
Puspa
menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi jembatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Di Indonesia, pembangunan
infrastruktur dapat dibiayai oleh APBN, maupun oleh perusahaan pembangunan
infrastruktur swasta atau BUMN untuk infrastruktur yang sifatnya komersil, seperti
transportasi publik maupun jalan tol.
“Pengadaan dan pendanaan
lahan merupakan hal penting dalam proses perwujudan pembangunan infrastruktur,”
tuturnya.
Selain itu, Puspa juga
menjelaskan bahwa LMAN merupakan lembaga yang mendapat mandat baru melalui
Peraturan Presiden No. 102 Tahun 2016 untuk melaksanakan pendanaan pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dalam rangka pembangunan
infrastruktur yang berupa proyek strategis nasional, baik dengan skema
pendanaan langsung maupun melalui badan usaha.
“Proyek strategis
nasional merupakan proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau badan usaha yang memiliki sifat strategis untuk peningkatan
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan pembangunan daerah,” jelasnya.
Talkshow yang mengangkat
tema “Dari Mana Dana Infrastruktur Kita?” ini mengupas tentang pentingnya
pembangunan infrastruktur serta bisnis proses yang ideal bagi pembiayaan dan
pengelolaan pembangunan infrastruktur di sebuah negara, khususnya di Indonesia.
Dalam acara tersebut hadir
juga narasumber dari akademisi Universitas Indonesia, Mohammed Ali Berawi
serta Direktur Utama PT Nusantara Infrastruktur, Muhammad Ramdani Basri. (LMAN/Humas DJKN)