Malaysia – Dua delegasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan sebagai wakil
Indonesia bertolak
ke Negeri Jiran Malaysia untuk mengikuti
International Certificate Course In
Property Valuation yang merupakan bagian dari Malaysian Technical Cooperation Programme 2018 yang diprakarsai
oleh Ministry of Foreign Affair (MOFA)
Malaysia pada Jum’at (6/7).
Jabatan
Penilaian dan Perkhidmatan Harta (JPPH) bekerjasama dengan Institut Penilaian
Negara (INSPEN) Malaysia untuk memastikan International
Short Course yang diadakan selama tiga pekan yang dimulai 9 -27
Juli 2018 ini berjalan dengan lancar. Kursus ini diikuti oleh 17 peserta dari
13 Negara yang mana antara lain Malaysia, Indonesia, Filipina, Timor Leste,
Brunei Darussalam, Uzbekistan, Pakistan, Azerbaijan, Bhutan, Sri Langka, Sudan,
Uganda,dan Lesotho. Anggriyan Setyono dari Direktorat Penilaian dan Dia
Fitriasari dari Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Malang adalah delegasi
yang dikirimkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan
sebagai perwakilan Indonesia.
Short course dibuka
oleh Ketua Pusat Pengembangan
INSPEN Mohd. Zamri bin Awang. Pada pekan awal, short course dimulai dengan pengenalan terhadap aspek-aspek
penilaian yang ada di Malaysia. Secara singkat dijelaskan mengenai hukum administrasi
Malaysia, sistem rencana tata kota dan Negara Malaysia dan juga gambaran
mengenai industri real estate yang ada di Malaysia. Pada pekan ini juga diberikan
kesempatan bagi para peserta untuk berkunjung ke beberapa tempat di Malaysia yaitu Alamanda Shopping
Complex, Putrajaya Night Market
dan Kuala Lumpur Central Market.
Pekan
kedua dimulailah inti dari short course
dengan pelatihan mengenai penilaian. Berbagai metode-metode dalam penilaian
yang digunakan di Malaysia diajarkan kepada para peserta yaitu comparison method, cost method, profits
method, investment method dan residual method.
Setiap hari juga, delegasi
dari masing-masing negara
menyampaikan presentasi country report
dan setiap malam terdapat pelatihan untuk theme night performance. Uniknya, pada pekan kedua ini setiap paginya
peserta delegasi diajarkan mengenai bahasa melayu yang mana para peserta sangat
antusias dalam mengikutinya.
Di
pekan terakhir, para
peserta delegasi dibagi menjadi lima
kelompok dengan berbagai objek penilaian seperti single storey terrace house,
single storey semi detached house, shop office, industrial
building dan vacant development land.
Para delegasi pada pekan
ini disibukkan dengan presentasi proyek masing-masing delegasi dan ujian untuk
melihat hasil yang didapat di dalam pelatihan short course. Indonesia cukup berbangga karena delegasi dari
Indonesia yaitu Anggriyan Setyono mendapat kesempatan untuk menyampaikan closing speech pada acara penutupan
sebagai ketua angkatan para delegasi. Tidak hanya itu, Indonesia juga mendapat penghargaan
Best Action Plan atas rencana kerja
terbaik diantara para delegasi.
Short course semacam
ini akan selalu didukung oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
sebagai bentuk pengembangan bagi pegawai-pegawai yang ada di DJKN.
Peningkatan hard dan juga soft skill
para pegawai bertujuan untuk meningkatkan kualitas kerja yang mana akan
berpengaruh secara langsung kepada tingkat kinerja yang lebih baik. Diharapkan
semua ilmu yang didapat selama short
course dapat diterapkan saat para delegasi kembali bekerja di Indonesia.