Jakarta – Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa
Rachmatarwata melakukan pengecekan sekaligus mengepresiasi aset kelolaan
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) berupa 12 unit apartemen di Apartemen Puri
Casablanca. “Saya apresiasi pengelolaan aset di apartemen Puri Casablanca ini.
Aset kita menjadi lebih cantik dan bagus. Ini merupakan challenge tersendiri bagaimana LMAN dapat memasarkan unit ini
supaya laku,” ujarnya saat melakukan pengecekan aset pada Senin, (23/7) ke
Apartemen Puri Casablanca, Jakarta Selatan.
Dalam pengelolaan ini, lanjutnya, kalaua LMAN masih
terdapat kekurangan maka hal tersebut masih wajar karena memang LMAN masih
tergolong baru dan akan selalu terus belajar. “Pengelolaan apartemen bagi kita
masih relatif baru. Jadi kalau LMAN masih ada kekurangan, harap dimaklumi,”
katanya.
Isa berpesan agar LMAN lebih semangat dan bergairah dengan
fungsi utamanya sebagai revenue yang
ideal. Terakhir, dirinya berharap agar unit apartemen yang ada dapat segera
laku terutama unit yang dipamerkan (show
unit). “Mudah-mudahan Agustus nanti minimal dapat laku satu unit, dan
sampai akhir tahun 2018 dapat laku 11 unit sisanya,” pungkasnya.
Dalam kunjungan pengecekan aset ini, Dirjen Kekayaan Negara
didampingi oleh Sekretaris DJKN, Direktur Hukum dan Humas, Direktur Penilaian, Tenaga
Pengkaji Harmonisasi Kebijakan, Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi,
dan Evektivitas Kekayayaan Negara Dipisahkan, Kepala Subdirektorat Barang Milik
Negara I Direktorat BMN, Kepala Subdirektorat Pengelolaan kekayaan Negara II
Direktorat PKNSI serta seluruh Direktur di LMAN.
Dirjen melihat satu-persatu ruangan di masing masing unit
secara detail dan teliti mulai di lantai 7, 9 dan lantai 16. Dirinya memberikan
masukan terkait kerapihan dan kelayakan setiap unit sehingga unit dapat lebih
baik dan bagus.
Sebelumnya, Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari melaporkan
bahwa cek fisik yang dilakukan meliputi empat unit antara lain satu unit yang
belum dilakukan renovasi sehingga masih asli apa adanya (as is), satu unit apartemen yang sudah fully furnished, dan dua unit yang unfurnished. Terkait pengelolaan, Puspa mengakui bahwa organisasi
yang dipimpinnya memang harus lebih banyak belajar dari pihak lain dan selalu
mengupgrade unit yang akan
dipasarkan. “Usai renovasi, target berikutnya adalah sales dan sewa dengan target konsumen expatriat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan target setelah ini adalah merenovasi
kembali 20 unit secara bertahap. Hal ini dilakukan karena LMAN juga harus
memperhatikan cash flow organisasi. Dirinya
berharap agar LMAN dapat bersinergi dengan pihak-pihak lain terkait pengelolaan
aset khususnya unit apartemen di Puri Casablanca. “Mudah-mudahnya LMAN dapat
berkolaborasi dengan berbagai pihak agar pengelolaan aset apartemen ini dapat
optimal,” pungkasnya. (BAS/Humas DJKN)