Bandung - Direktur
Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (PKNSI DJKN) Indra Surya menyampaikan sambutan
melalui video conference dalam acara Rapat Kerja Terbatas PIC
TIK DJKN yang
diselenggarakan pada 9-13 April 2018 di Bandung.
Indra memaparkan bahwa unit Information technology (IT) adalah bagian yang sangat penting pada institusi
DJKN. IT DJKN yang kuat dapat menjadi pendorong modernisasi proses bisnis DJKN.
Untuk itu Indra menyatakan dukungannya pada acara rakertas tersebut dan
berharap agar selain menyerap ilmu yang disampaikan, para PIC TIK dapat
mengimplementasikan hasil rapat kerja dengan baik.
PIC
TIK mempunyai tugas sebagai perpanjangan tangan unit IT DJKN serta pihak
pertama yang diberi kewenangan untuk menangani segala permasalahan TIK di unit
kerja vertikal DJKN. Materi dalam rakertas kali ini disampaikan oleh praktisi
IT, perwakilan BUMN, serta internal Kementerian
Keuangan.
Sistem
Manajemen Keamanan Informasi
Isu
keamanan informasi menjadi bahasan yang menarik dalam rakertas ini. Dengan
kecanggihan teknologi sekarang ini, segala jenis sistem dan informasi yang
seharusnya bersifat rahasia dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak
bertanggungjawab, apalagi dengan kurangnya awareness terhadap
keamanan informasi itu sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Kristian
Oktavianus Trihariadi, praktisi teknologi informasi. Pria yang lebih akrab
dipanggil Dono tersebut juga berbagi pengalaman hacking-nya untuk
meningkatkan awareness terhadap celah-celah teknologi
informasi yang kerap digunakan hackers untuk menembus sistem
keamanan informasi.
Big
Data
Selain
keamanan informasi, PIC TIK DJKN juga dibekali dengan materi Big Data
Analytics. Materi ini disampaikan oleh Komang Budi Aryasa, Head of Research
& Big Data PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Big Data merupakan suatu
kosakata atau istilah yang ditujukan terhadap suatu data yang memiliki ukuran
yang sangat besar dan memiliki struktur data yang kompleks. Adapun karakteristik big data antara
lain: volume yang besar, kecepatan yang tinggi untuk mengirimkan dan
menampilkan data, jenis data yang bervariasi, validitas data yang beragam dan
nilai dari data itu sendiri sehingga menjadi informasi-informasi yang berharga
untuk mendukung proses bisnis institusi/perusahaan. Big Data Analytics berpotensi untuk diimplementasikan oleh
DJKN, mengingat core business DJKN yang beragam dengan jumlah data yang besar.
Sistem
Layanan Data Kemenkeu dan Permasalahan IT Kantor Vertikal
Sebagai
unit pengelola IT pada Kementerian Keuangan, turut hadir perwakilan
dari Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek). Batara Sitorus,
Kepala Subbidang Manajemen Basis Data II di Pusintek membawakan materi
integrasi data pada Kementerian Keuangan. Sistem yang diberi nama Sistem
Layanan Data Kementerian Keuangan (SLDK) ini memungkinkan informasi yang diperlukan
oleh pimpinan Kementerian Keuangan hanya berasal dari satu pintu yang
terpercaya. DJKN telah bergabung mendukung sistem tersebut dengan mengalirkan
informasi pada SLDK melalui Subdirektorat Pengolahan Data dan Layanan
Operasional (PDLO) Direktorat PKNSI.
Tak
hanya dibekali dengan ilmu, para PIC TIK juga diberikan sesi untuk
mengungkapkan segala permasalahan yang dihadapi di unit kerja masing-masing.
Berbagai pertanyaan dilontarkan terkait tugas mereka. Permasalahan terkait
infrastruktur IT DJKN dibahas bersama dengan perwakilan Subdirektorat PDLO dan
perwakilan Pusintek, sedangkan permasalahan aplikasi diselesaikan bersama
perwakilan Subdirektorat Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi (PPSA). Sesi ini
selain menjawab berbagai permasalahan TIK juga menjadi sarana untuk menerima
berbagai masukan untuk kemajuan IT DJKN di masa depan.
Business
Continuity Management
Materi
terakhir yang tak kalah menarik disampaikan oleh vice president PT.
Bank Mandiri (Persero), Tbk, Arif Rahmansyah. Arif menyampaikan materi Business
Continuity Management (BCM). Tujuan manajemen ini adalah agar proses
bisnis ataupun operasional di sebuah instansi atau perusahaan tetap bisa
berjalan walau tidak seratus persen. Minimal tidak sampai terhenti bila insiden
terjadi.
(Humas DJKN/Melli/Deddy)