Yogyakarta - Sebanyak 200 mahasiswa dari Departemen Ekonomi dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memadati Hall Gedung Perpustakaan
Sekolah Vokasi UGM pada Selasa (10/4/2018). Mereka datang untuk mengikuti DJKN Goes
to Campus Universitas Gadjah Mada yang merupakan hasil kerja sama
antara Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta dan KPKNL Yogyakarta.
Acara yang dikemas dalam format kuliah umum ini diadakan untuk mengedukasi
generasi muda dalam pengelolaan kekayaan negara. Mengambil tema ‘Peran Strategis Pengelolaan
Kekayaan Negara dalam Pembangunan Nasional’, pemateri yang hadir adalah Kepala
Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Tavianto Noegroho dan Kepala Sub
Direktorat BNM I Direktorat Barang Milik Negara Qoswara.
Kepala Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Tavianto Noegroho
menyampaikan DJKN memberikan kesempatan lebih luas bagi mahasiswa yang ingin
terhubung dengan DJKN untuk keperluan survei, penelitian, hingga penyusunan
karya ilmiah. “Sebagai salah satu bentuk dari edukasi ini adalah dialog bersama
mahasiswa dan praktik langsung proses lelang atas beberapa barang untuk
memberikan pemahaman yang lebih kepada mahasiswa”, tambahnya.
Pria yang hobi jogging ini memaparkan tugas dari Direktorat Jendral
Kekayaan Negara (DJKN) yang merupakan unit eselon I dibawah Kementerian
Keuangan dan diberi mandat sebagai pengelola kekayaan negara. Bidang pekerjaan
yang dilaksanakan oleh DJKN meliputi melakukan pengelolaan kekayaan negara termasuk
didalamnya adalah kekayaan negara yang dimiliki, dipisahkan, dan dikuasai negara,
pengurusan piutang negara, pelayanan lelang, dan pelayanan penilaian.
Sesuai tema besar Goes To Campus
kali ini, narasumber dari Kantor Pusat DJKN Kepala Sub Direktorat Barang Milik
Negara I Qoswara memaparkan peran pengelolaan barang milik negara dalam menunjang pembangunan nasional. Qoswara menyampaikan sekilas tentang APBN dan
posisi barang milik negara dalam APBN 2018. “DJKN selaku perpanjangan
tangan Menteri Keuangan mempunyai peran strategis dalam mengelola aset negara
dan investasi pemerintah dari sejak perencanaan hingga pelaporan."
tuturnya.
Acara pun makin meriah saat panitia mengggelar kuis dengan memanfaatkan
media sosial. Caranya dengan mengunggah foto diri berlatar belakang foto booth ke media instagram. Sesi menarik
lainnya adalah simulasi lelang yang dipimpin oleh Pejabat Lelang Kelas I Yustinus
Eri. Dalam simulasi tersebut mahasiswa diajak untuk memahami proses lelang di
DJKN.
Sebelumnya dalam sambutan pembukaanya Wakil Dekan Bidang Kerjasama,
Alumni, dan Perencanaan Strategis UGM Radhian Krisnaputra, ST, M.Eng
menyampaikan ucapan terima kasih kepada DJKN khususnya Kanwil DJKN Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta yang telah melibatkan UGM dalam rangka memberi
pemahaman tentang peran, fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
“Diharapkan melalui kegiatan ini para mahasiswa sebagai agen perubahan,
dapat menyebarluaskan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang
kedudukan, fungsi, peran dan tugas-tugas DJKN dalam optimalisasi pengelolaan
kekayaan negara,” ujarnya. Mahasiswa akan semakin paham mengenai mekanisme
pengelolaan kekayaan negara dan semakin menumbuhkan kepedulian terhadap
pentingnya pengelolaan kekayaan negara.
Terakhir Radhian berharap, ke depan jalinan kerjasama Kanwil DJKN Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta dan UGM dapat lebih ditingkatkan, bukan hanya dalam
bentuk sosialisasi atau seminar program, tetapi kerjasama bentuk lain dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masayrakat. “Misalnya dalam
bentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna meningkatkan sumber
daya manusia dalam rangka memberikan pelayanan prima,” ujarnya.
Menutup acara Tavianto berharap mahasiswa paham bahwa barang milik
negara itu dicatat, ditatausahakan dan dikelola dengan baik. Selain itu,
mahasiswa bisa mengetahui dan menginformasikan ke lingkungan mereka bagaimana
agar kita bisa sama-sama menjaga aset negara supaya awet dan tidak menimbulkan
biaya yang tidak seharusnya karena barang cepat rusak, aus dan
sebagainya," jelasnya. (text/foto: kihi)