Jakarta – Sebagai bagian dari rangkaian
kegiatan kunjungan pejabat Jabatan Penilaian dan Perkhidmatan Harta (JPPH)
Kementerian Keuangan Malaysia ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN),
pada Selasa (13/3) digelar high level meeting antara DJKN, JPPH, dan Politeknik
Keuangan Negara (PKN) STAN. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Jenderal
Penilaian dan Perkhidmatan Harta Ybrs. Sr Haji Nordin bin Daharom, Direktur
Institut Penilaian Negara (INSPEN) Malaysia Ybrs. Sr. Haji Mohd Khairudin Abd
Halim, dua orang peneliti yaitu Hj Basarudin binMohd Basir dan Rohana Abdul
Rahman, para pejabat eselon 2 DJKN, serta Direktur PKN STAN Rahmadi Murwanto
beserta jajaran. Dalam pertemuan tahunan ini, kerja sama DJKN-JPPH selama 2017
dievaluasi dan dilanjutkan dengan pembahasan teknis rencana kegiatan 2018.
Sepanjang 2018, lima pelatihan direncanakan akan
dilaksanakan atas kerja sama DJKN-JPPH yaitu Malaysian Technical Cooperation
Programme (lokasi Malaysia), Kursus Tatacara Pengurusan Aset Tak Ketara (lokasi
Malaysia), Kursus Penilaian Tanah Bekas Lambong dan Tebus Guna /ex-mining &
reclamation land (lokasi Malaysia), Geothermal Valuation Training (lokasi
Indonesia), Water Resources Training (lokasi Indonesia). Sebagai tambahan, di
Malaysia juga direncanakan akan dilaksanakan kegiatan Organised International Conference
(paper review) dan Competency Standards and Valuer Levelling. Isa menyampaikan
perhatiannya pada pentingnya practical experience dalam proses pendidikan
penilai. Hal ini diamini oleh Sr Haji Nordin. Oleh karena itu, selain
pembelajaran melalui seminar atau research paper, jenis pembelajaran dengan
pendekatan praktek akan lebih banyak dikembangkan.
Selain kegiatan pelatihan, joint research programme juga
akan kembali dilaksanakan tahun ini. Sesuai dengan salah satu proyek besar DJKN
yaitu penyusunan neraca sumber daya alam, topik riset yang menurut rencana akan
diusung kali ini adalah “Mass Appraisal and Natural Resources Valuation Using
Cintingent Valuation Method”. Pada proyek riset ini, peneliti dari PKN STAN
akan bergabung dengan para peneliti DJKN dan JPPH. Berkaitan dengan peran serta
PKN STAN, Rahmadi menyampaikan harapannya agar tim PKN STAN dapat bergabung
dalam kegiatan studi banding dan pelatihan yang diselenggarakan baik oleh DJKN
maupun oleh JPPH. Hal ini penting mengingat sebagai instansi pendidikan di
bawah Kementerian Keuangan RI, salah satu tugas dan fungsi PKN STAN adalah
mendidik calon penilai pemerintah. Selain berkolaborasi dalam riset gabungan,
delegasi DJKN juga akan berpartisipasi pada kegiatan tahunan International Real
Estate Research Symposium (IRERS) ke-9 pada April 2018 mendatang.
Menilik 2017 lalu, empat kegiatan pelatihan telah
diselenggarakan atas kerja sama DJKN-JPPH. Dua pelatihan di antaranya
diselenggarakan oleh DJKN pada Mei 2017 yaitu pelatihan industrial forestry
valuation di Balai Diklat Keuangan Malang dan pelatihan marine and fishery
valuation di Pusdiklat KNPK. Beberapa delegasi dari JPPH mengikuti dua kegiatan
tersebut. sebaliknya, INSPEN juga menyelenggarakan dua pelatihan pada sekitar
bulan Juli dsampai Agustus 2017 yang diikuti oleh delegasi dari DJKN yaitu
pelatihan plant and machinery valuation (intermediate level), serta feasibility
study course. Selain keempat pelatihan tersebut, delegasi JPPH juga
berkesempatan mengikuti Asset Revaluation Exercise di Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang Bogor pada September 2017. (humas DJKN/melli/007)