Jakarta - Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata memimpin rapat bersama para pegawai Talenta Beasiswa DJKN di Ruang Rapat Lantai 10 Utara, Gedung Syafrudin Prawiranegara II, Jakarta, Kamis (01/03). Agenda rapat adalah Kick Off Meeting Program Manajemen Talenta Beasiswa DJKN Tahun 2018.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melaksanakan program Manajemen Talenta Beasiswa DJKN 2018, program ini untuk membantu pegawai yang memiliki potensi agar
mendapatkan beasiswa. Isa mengatakan
bahwa pegawai yang bertalenta terbaik berhak mendapatkan kesempatan dan manfaat dari beasiswa, sehingga DJKN juga mendapatkan manfaat yang maksimal dari pembinaan dan berbagai penyelenggaraan kegiatan beasiswa ini.
Isa mengungkapkan bahwa program
manajemen talenta untuk grooming calon-calon manajer DJKN di masa depan, para calon penerima beasiswa harus
melihat program Manajemen Talenta Beasiswa ini sebagai kesempatan berharga
dalam rangka efektivitas dan efisiensi dalam mendapatkan beasiswa, maka harus dilakukan dengan cara-cara yang lebih efektif dan lebih efisien sebisa mungkin.
Kegiatan general
coaching juga merupakan salah satu tindakan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi agar tidak berdampak pada pekerjaan sehari-hari di kantor yang
dapat menjadi terbengkalai. “Program ini agar
dilakukan seefisien mungkin sehingga pegawai dapat mengefisienkan waktu dalam bekerja sehari-hari dan tidak menghabiskan waktu hanya untuk searching cara mendapatkan beasiswa,”
tuturnya.
Menurut Isa bidang studi
yang diambil oleh peserta
program manajemen talenta diharapkan sesuai dengan kebutuhan Kementerian Keuangan dan khususnya kebutuhan dari
DJKN sehingga ilmu-ilmu yang di dapat semasa menempuh pendidikan dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk organisasi. “Saya ingin bahwa ilmu-ilmu yang telah didapat sekiranya
tidak hanya bermanfaat untuk individu saja, tapi juga untuk organisasi,” harap
Isa. Masih banyak
keahlian yang perlu di-upgrade,
misalnya dalam pengelolaan kekayaan Negara,
diharapkan calon penerima beasiswa bisa menjadi asset manager
yang tangguh dimasa akan datang. Bagi yang mendapat beasiswa ke luar negeri, sepatutnya
membekali dan menyesuaikan diri di sana sambil mempertahankan identitas
Indonesia. Ia memahami bahwa calon penerima beasiswa ingin mengenal budaya dan
keindahan di luar negeri, akan tetapi, jangan lupa untuk menambah pengetahuan
juga di bidang softskill. “Value of your time selama di luar
negeri,” pesan Isa.
Berbagai alasan, harapan, dan motivasi dari calon penerima beasiswa untuk
mengikuti program Manajemen Talenta ini di antaranya agar mendapat informasi
yang tepat dan akurat untuk dapat mempersiapkan diri mendapatkan beasiswa.
Selain itu, juga ingin terlibat dalam komunitas yang positif untuk dapat
berbagi informasi dan semangat antar peserta untuk bersama-sama mendapatkan
beasiswa yang diinginkan. Isa menyampaikan bahwa peserta bisa melihat sisi
positif yang lebih spesifik dari program ini dan perlu memperhatikan bagaimana
mengemas topik-topik seperti good
goverment dan anti korupsi didalam penajaman dan peminatan calon penerima
beasiswa.
Disamping itu, kegiatan coaching
yang dilakukan merupakan salah satu bentuk kontribusi para coach kepada organisasi agar menjadi lebih terarah dalam mencapai
visi dan misi organisasi, serta lebih lanjut lagi dibidang riset sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyusun riset proposal sesuai
dengan target. Setelah lulus, diharapkan
studi ini menjadi jembatan agar pegawai dapat berkontribusi kepada organisasi
dan ada tiga hal yang perlu diperhatikan sebagai pegawai Kementerian Keuangan,
khususnya DJKN, yaitu 3K (Kompetensi, Komitmen, dan Kontribusi).
“Kontribusi, kita belajar bukan untuk diri kita sendiri,
kita belajar dimulai dari kantor, beasiswa kantor,
karena adanya kebutuhan kantor akan ilmu
yang dipelajari oleh calon penerima beasiswa. Jadi pada akhirnya, harapannya bagaimana kita berkontribusi baik kepada organisasi itu
juga menjadi sesuatu yang critical dalam kesuksesan
program Manajemen Talenta ini, semakin baik
program ini, kita akan lihat semakin tinggi tingkat kontribusi dari calon penerima beasiswa,” tukasnya. Calon penerima beasiswa perlu dipantau dan diukur tingkat kontribusinya sehingga dapat memberikan keyakinan bahwa
program ini berjalan dengan baik untuk kedepannya dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00-10.45
WIB ini diikuti Sekretaris DJKN, Direktur KND, Direktur Penilaian,
Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat, TPHK, TPOKN, para pejabat/pegawai direktorat terkait, dan para peserta yang
akan ikut dalam program tersebut. Kegiatan ini juga diikuti peserta program yang berada di empat
daerah, yakni Banda Aceh, Malang, Bandar Lampung, dan Gorontalo melalui video
conference.
Sebelumnya, rapat ini diawali dengan laporan dari Sekretaris DJKN,
Dodi Iskandar. Ia memaparkan sebanyak
103 pegawai telah mengikuti seleksi dan telah terpilih
30 orang dengan nilai tertinggi
yang otomatis menjadi calon penerima beasiswa.
”Untuk
mengikuti program ini dilakukan beberapa tahapan seleksi yang harus dilewati 103 peserta, dan dari tahapan tersebut Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
mendapatkan 30 orang peserta yang berhak mengikuti program tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut Dodi mengatakan bahwa program ini sesuai dengan program Kementerian Keuangan yaitu program manajemen talenta dan
program Human Capital Development Program. “Untuk penyelenggaraan
program ini maka dibutuhkan bantuan dari bapak Eko Prasetyo,” kata Dodi. Eko Prasetyo sebelum menjabat sebagai Tenaga Pengkaji Optimalisasi Kekayaan
Negara di DJKN merupakan Dirut
LPDP.
Calon penerima beasiswa
yang terpilih berasal dari
Jakarta, Aceh, Malang, Lampung, Gorontalo, Kupang, dan beberapa daerah lainnya. Beberapa kegiatan
yang akan dilakukan untuk membantu calon penerima beasiswa
di antaranya adalah mentoring, general
coaching, sharing dengan alumni, pengarahan dari penyelenggara beasiswa,
pendampingan proses beasiswa, education
expo, serta peningkatan kemampuan peserta
di bidang IELTS, TOEFL, dan TPA.
Dalam kesempatan ini, Dirjen Kekayaan
Negara, Isa juga meminta tanggapan dan harapan
dari peserta program Manajemen Talenta Beasiswa yang mengikuti rapat ini, yakni peserta dari Kantor Pusat DJKN,
dari KPKNL Malang, KPKNL
Banda Aceh, KPKNL Bandar lampung, dan peserta dari KPKNL Gorontalo.
Salah satu coach program, Jose Arif Lukito menyampaikan bahwa menjadi coach merupakan salah
satu bentuk kontribusi dirinya yang selama ini telah memanfaatkan program
beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Keuangan. Jose menambahkan bahwa melanjutkan studi adalah jembatan untuk meningkatkan
kemampuan dan kompetensi diri sehingga ke depannya dapat memberikan kontribusi
yang lebih maksimal kepada organisasi.
Menutup rapat, Isa menyatakan selalu mendukung program ini baik secara
moral, pengetahuan, pengalaman, dan sebagainya.
Isa juga memberi apresiasi kepada para coach atas kesediaannya melaksanakan program ini. “Saya harap dapat menjalankannya dengan sungguh-sungguh dan berkomitmen,” pungkasnya.
(rj/rvm/rhm/Humas DJKN)