Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN) mengadakan International English Language
Testing System (IELTS) Coaching
Clinic dan Debate Exercise
sebagai rangkaian kegiatan pengembangan keterampilan berbahasa Inggris
bagi para pegawai DJKN. Kedua kegiatan ini dikemas oleh Subbagian Pengembangan
Pegawai DJKN pada Kamis, (22/2) di Kantor Pusat DJKN.
Pagi hari diawali dengan IELTS Coaching Clinic dibuka oleh Kepala Subbagian Pengembangan dan
Kepemimpinan Sekretariat DJKN Neil E. Prayoga dengan mengundang narasumber dari
International Education Specialists (IDP)
Indonesia yang diikuti oleh 35 pegawai DJKN.
IELTS sendiri merupakan tes bahasa Inggris
paling bergengsi di dunia. Tes ini dibutuhkan jika ingin melanjutkan studi di
luar negeri atau mencari kerja di negara-negara seperti Australia, Eropa, dan
Amerika Serikat, dan banyak tempat lain di seluruh dunia. Pembinaan semacam ini berguna untuk mempersiapkan para
pegawai yang berencana melanjutkan studi di luar negeri. Tes ini dibagi dalam
empat keterampilan bahasa yaitu mendengar, membaca, menulis, dan berbicara.
Siang harinya, kegiatan dilanjutkan dengan Debate Exercise yang dilangsungkan di
Aula DJKN lantai 5. Kepala Subbagian Pengembangan dan Kepemimpinan Sekretariat
DJKN Neil E. Prayoga menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan kali ini adalah bagaimana membangun sebuah argumen untuk memenangkan sebuah
debat. Diharapkan pula praktik debat kali ini dapat meningkatkan kemampuan peserta
untuk mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris. “Silahkan aktif,
manfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin, karena kegiatan ini dirancang untuk
Anda,” pesannya.
Kegiatan diawali dengan games yang meminta peserta untuk mendeskripsikan dan memberikan
opini atas suatu barang. Terlihat bahwa dari beberapa peserta, masing-masing
memiliki opini berbeda. Hal ini menjadi pembelajaran bagi para peserta bahwa
setiap orang punya perspektif berbeda dan suatu argumen harus dibangun untuk
dapat memenangkan debat.
Selanjutnya peserta dibekali dengan penyampaian materi
debat oleh Rizki Akita. Akita merupakan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) DJKN
yang memiliki sederet prestasi di bidang kompetisi debat. Berdasarkan
pengalamannya, Akita menyampaikan bagaimana membangun argumen, menyampaikan ide
yang nantinya dituangkan dalam debat, juga tips bagaimana memenangkan sebuat
debat. “Kegunaan dari mengikuti debat adalah menjadi orang yang memiliki
pemikiran terbuka karena harus menerima perspektif orang lain yang berbeda
dengan kita,” ujarnya.
Usai penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan
praktik debat. Dimoderatori oleh CASN DJKN Opi Aristya, peserta dibagi menjadi
tiga tim yang memperdebatkan kasus pemerintah yang harus memberikan paternity leave (cuti ayah). Debat tersebut
berlangsung sengit, masing-masing tim mempertahankan argumen mereka dengan baik
disertai kata-kata persuasif yang membuat tim lawan berpikir keras untuk
membalas argumen mereka.
Kegiatan ditutup dengan pemberian hadiah kepada peserta
debat terbaik, tim debat terbaik, dan peserta paling emosional. Diharapkan
peserta yang telah mengikuti kegiatan ini semakin dapat mempertahankan
argumennya melalui ide dan kemampuan analisis, juga tidak bosan untuk selalu
mempraktikkan kemampuan berdebat untuk bisa menjadi debater handal. (Humas DJKN/yf/nsw)